Lincoln sedang melakukan kunjungan ke rumah sakit untuk tentara. Dia berjalan dari satu bangsal ke bangsal lainnya sambil menyemangati dan bersimpati kepada para pasien. Dia menghampiri ranjang seorang tentara muda yang sudah hendak meninggal…dan ia bertanya, “Nak, apakah yang bisa saya bantu untukmu?”
Anak muda itu memandangnya dan berkata, “Maukah bapak menuliskan surat untuk ibuku?”
“Tentu,” jawab Lincoln dan segera mengambil kertas dan ballpoint. Dia duduk disamping ranjang dan mulai menulis kata-kata yang diucapkan anak muda itu. Setelah selesai ia menoleh kepada anak muda itu dan berkata, “Saya akan mengirimkan surat ini dari kantor saya secepatnya. Sekarang, masih adakah hal lain yang bisa saya lakukan buatmu?”
Anak muda itu memandangnya dengan sedikit ragu, lalu akhirnya berkata, “Maukah bapak tetap berada di sini? Saya ingin bapak memegang tangan saya.”
Lincoln pun tinggal di situ dan memegang tangan anak muda itu yang meninggal beberapa jam kemudian.
***
Setelah kebangkitanNya, Yesus menampakkan diri kepada para muridNya. Selain sebagai pemberitahuan akan kebangkitanNya, Yesus juga menyampaikan berbagai pesan terakhirNya sebelum naik ke surga. Dan Dia menjanjikan untuk mendampingi kita dalam kehidupan sehari-hari kita sepanjang masa.
Dengan wafatnya Yesus, telah membawa kebingungan dan kegalauan bagi para murid Yesus. Mereka tentu kehilangan pegangan hidup dan sekaligus arah hidup atau harapan masa depan. Mereka telah diteguhkan kembali lewat penampakan Yesus, bahwa Ia benar-benar hidup tetapi mereka tidak tahu mau buat apa atau mau kerja apa untuk melanjutkan hidup. Maka mereka kembali ke pekerjaan sebelum mereka tinggal bersama Yesus dan menjadi muridNya.
Namun Yesus ternyata tidak membiarkan mereka dalam kegalauan hidup yang berkepanjangan yang bisa menghancurkan harapan mereka. Ternyata, Ia terus hadir dan menunjukkan pendampinganNya dalam semua pengalaman keseharian mereka. Setelah para murid kembali bekerja sebagai nelayan, menangkap ikan di Danau Tiberias, Yesus hadir di sana. Ia hadir memberi kekuatan lewat mujizat penangkapan ikan dan lewat sapaan pribadi menyiapkan sarapan pagi untuk mereka. Dengan pengalaman ini tekad para murid untuk menjadi saksi kebangkitan Tuhan tetap terpelihara dan bahkan semakin kuat dan berani.
Itu sebabnya Petrus berani tampil di depan imam-imam kepala untuk menjadi saksi bahwa karena dan dengan kuasa Yesus yang bangkit mereka bisa menyembuhkan orang lumpuh. Petrus yakin sungguh bahwa Yesus selalu hadir dan mendampingi mereka. Itu sebabnya dia tidak takut menghadapi ancaman imam-imam kepala.
Semoga kita pun yakin dan mengalami bahwa Yesus selalu hadir dalam hidup kita dan mendampingi kita. Ya benar, Yesus selalu hadir dan mendampingi kita dalam segala situasi hidup kita.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling