Asal Mula Goa Maria Wahyu Ibuku – Giri Wening
Mungkin nama ini masih asing saat ini. Memang benar karena Goa Maria yang lokasinya ada di Dukuh Sengonkerep, Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidus, Daerah Istimewa Yogyakarta masih terbilang baru dan belum banyak yang mengetahuinya.
Lokasi Goa Maria yang berada di dalam hutan membuat kami sekeluarga percaya-tidak percaya apa kata Google maps yang menunjukan jalan ke Goa Maria itu. Perjalanan menyusuri hutan yang jalannya hanya cukup untuk satu mobil dengan satu arah, tidak ada sinyal, kanan kiri benar-benar hanya tumbuhan-tumbuhan saja , sebelah kiri tanah menjulang khawatir longsor dan disebelah kanan jurang khawatir tergelincir atau bagaimana. Kami menyusuri jalan siang hari namun dalam keadaan sehabis hujan deras. Coba bayangkan, melewati hutan tidak ada rumah hanya aku sekeluarga yang ada di tengah hutan situ menaiki mobil, kita semua agak panik, namun sok-sok belaga tenang sambil berdoa, karena jika aku terlihat panik, aku dimarahin mama. Kata orang tua kita harus berkata baik dan berprasangka baik, karena katanya perkataan adalah doa.
Ketika sampai lokasi, ada sebuah kapel dan ada umat daerah sana yang sedang mengikuti misa sabtu jam 4 sore. Akhirnya kami segeluarga langsung saja ke Goa Maria untuk berdoa bersma. Perjalanan sekitar satu kilo dengan jalan yang sudah cukup bagus karena tidak licin dan di model tangga, sehingga tidak begitu licin.
Sewaktu sampai Goa Maria tidak mengecewakan, cukup indah dan sangat cocok untuk di kunjungi.. Beruntungnya hanya kami sekeluarga yang saat itu, sehingga kita bisa berdoa rosario bersama tanpa takut orang lain tergangu. Hehehe. Tidak berlama-lama disana kami langsung lanjut keparkiran lagi, namun sebelum itu aku melihat-lihat keadaan sekitar terlebih dahulu yang hijau, karena langsung hutan.
Saat sudah sampai parkiran bertepatan dengan umat daerah sana yang sudah selesai mengikuti misa di kapel itu. Umat di sana biasanya setelah misa ada ngobrol bersama dan ada sajian kue-kue dan minum teh hangat. Kami sekeluarga diajak oleh salah satu umat untuk menikmati hidangannya terlebih dahulu. Dengan berpikir cukup lama, akhirnya mama papa meng-iyakan untuk singgah sejenak berbincang dengan umat yang baru selesai misa. Kami juga diberikan minum teh hangat. Tak lupa aku menanyakan seluk beluk Goa Maria ini di buat, beruntungnya lagi yang menceritakan bisa dikatakan orang yang beperan dalam asal usul penembangan Goa Maria tersebut.
Bapak itu menjelaskannya menggunakan bahasa jawa, jadi aku minta bantuan ke mama untuk menterjemahkannya, di takutkan aku salah mengartikan, tapi aku paham kok maksud cerita bapak itu.
Singkat ceritanya adalah ada seorang pemuda Katolik yang selalu berdoa setiap malam jam 12.00 di gunung batu mohon supaya dapat jodoh. Pada saat ketika sedang berdoa, pemuda itu menemukan ada sinar terang berbentuk bulat. Pemuda itu menganggapnya bahwa itu adalah kepala Tuhan Yesus. Semakin giatnya pemuda itu berdoa , akhirnya pemuda tersebut bertemu jodohnya yang juga Katolik. Setelah penampakan sinar tersebut tiap hari umat di lereng gunung berdoa membeli patung bunda Maria dan berdoa tiap malam sampai akhirnya ada donatur yg mebangun tempat tersebut sebagai tempat ziarah.
Tidak mudah dalam membangun tempat ziarah Goa Maria itu. Walaupun sudah di derah gunung yang jarang manusia lewat, tetap saja ada tantangan. Tantangan ganguan dari FPI. Ya, tempat tersebut pernah dihancurkan tetapi bisa dibangun kembali berkat doa yang giat setiap harinya.
Sampat saat ini masih membutuhkan dana untuk pembangunan, karena parkirannya juga belum tertata rapih, juga saat kita berkunjung kesana air sucinya belum keluar, belum tahu pasti karena mati listrik sehabis hujan atau karena apa. Maka dari itu masih di butuhkan bantuan dari saudara dan saudari sekalian, dan bagi ingin info lebih lanjut bisa menghubungi nomer yang tertera di foto ini yaa.
Setelah berbincang cukup panjang dan lama. Akhirnya kami sekeluarga melanjutkan perjalanan kami. Kita semua berharap semoga Goa Maria Wahyu Ibuku – Giri wening ini semakin banyak yang mengenal. Kita berdoa bersama-sama agar semua dapat berjalan dengan lancar. Amin