Asal Usul Doa Umat Meriah
Kekhasan dari Liturgi Jumat Agung adalah doa umat yang meriah. Doa umat meriah ini diatur dalam dokumen perayaan Paskah dan Persiapannya (PPP) nomor 67.
“Doa permohonan hendaknya dilaksanakan menurut teks dan bentuk yang berasal dari tradisi kuno dengan segala intensi, karena mengacu kepada daya universal sengsara Kristus, yang tergantung pada kayu salib untuk keselamatan seluruh dunia.”
Jika biasanya doa umat hanya terdiri dari lima permohonan dengan lingkup yang kecil, pada saat Jumat Agung kita akan mendoakan seluruh dunia, seturut dengan kurban salib Kristus yang memberikan keselamatan kepada seluruh dunia, tanpa pandang bulu.
Doa umat meriah ini dapat diubah dan ditambahkan, tetapi harus sesuai dengan kondisi darurat.
Jika tidak ada kondisi darurat, hendaknya tetap mempertahankan kekayaan tradisi.
“Keadaan darurat berat Ordinalis wilayah dapat memperkenalkan atau memerintahkan doa khusus tambahan. Dari jumlah doa permohonan yang disediakan buku Misa, imam dapat memilih yang paling sesuai dengan keadaan setempat.”
Sesuai dengan tradisi, terdapat 10 permohonan yang akan didoakan atau dinyanyikan dalam doa umat meriah pada saat Jumat Agung:
1. Untuk gereja Kudus
2. Untuk Bapa Suci
3. Para pejabat gereja dan segala lapisan umat
4. Para calon baptis
5. Persatuan umat Kristiani
6. Untuk orang Yahudi
7. Untuk orang yang tidak percaya akan Kristus
8. Untuk orang yang tidak percaya akan Allah
9. Untuk para pemimpin negara
10. Untuk orang yang menderita
“Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” -Yohanes 15:13