Para Kudus – 2 November
Beato Pius dari Santo Aloysius
Luigi Campidelli
Beato Pius dari santo Aloysius lahir dalam keluarga petani miskin di Trebbio, Rimini, Italia pada tanggal 29 April, 1868. Dia adalah anak keempat dari pasangan Giuseppe Campidelli dan Filomena Belpani dan dibabtis dengan nama Luigi Campidelli.
Ayah Luigi terserang typus pada tahun 1874 dan meninggal dunia. Ia meninggalkan keluarganya yang miskin. Seorang pamannya kemudian datang membantu keluarga mereka, tetapi perilaku moral sang paman yang bejat menjadi ujian berat untuk keluarga yang saleh ini.
Sejak kecil Luigi telah dikenal sebagai seorang anak yang sangat kudus. Di sekolahnya ia adalah anak yang sangat cerdas dan rendah hati. Di usia remaja ia telah aktif dalam kehidupan paroki dan dengan tegas menyatakan kesetiaannya kepada gereja ketika masyarakat di provinsi asalnya Romagna terbelah akibat perang saudara antara umat Katolik yang setia kepada Gereja dan para atheis sekuler.
Luigi bertemu dengan seorang imam Pasionis pada usia 12 dan ingin bergabung dengan biara mereka. Mulai saat itu, ia sering berkunjung ke Biara Pasionis di Casale. Ia kemudian masuk biara Pasionis di usia 14 tahun. Luigi terpikat pada Bunda Allah, misteri Ekaristi dan Yesus Tersalib. Jalan kekudusannya adalah kesetiaan kepada hal-hal biasa dengan cinta yang luar biasa.
Ia memulai novisiat dan mengenakan jubah Pasionis pada tanggal 27 Mei 1883 dan menerima nama biara Pius dari Santo Aloysius. Para novisiat ini untuk sementara dipindahkan ke kota Viterbo, kota kelahiran santa Rosa dan Beato Dominukus Barberi (seorang biarawan Pasionis). Pius melanjutkan studi teologi dan filosofi dan pada April 30, 1884 mengikrarkan kaul kekal.
Ia menerima tahbisan rendah tetapi terserang tuberculosis sebelum ia ditahbiskan menjadi imam. Dia meninggal pada usia 21 tahun pada 2 November 1889. Ia mempersembahkan dan membaktikan hidupnya untuk daerahnya Romagna yang mengalami masalah ‘perang’ saudara.
Pius dari Santo Aloysius dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus pada November 17, 1985. Konggregasi Pasionis merayakan liturgi untuk memperingatinya pada 3 November.