Berkat tidak akan tertukar, jika Tuhan turun tangan
Dipinggir jalan ada bapak-bapak jualan cemilan. Aku beli 3 bungkus kripik.
Aku bertanya, “berapa, pak?”
Sambil menunduk bapak itu menjawab, “ibu ambil apa saja?”
Aku spontan mengernyitkan dahi, batinku, “koq bapaknya kenapa tanya, yah?”
“3 kripik, pak.”
“28 ribu, ibu”, jawabnya.
Aku sodorkan uang selembar 100 ribu.
“Berapa ibu uangnya?” masih dalam posisi menunduk beliau bertanya.
Aku mulai bingung dengan pertanyaannya.
Aku jawab, “100 ribu, pak.”
Bapak itu lalu berdiri meraba-raba kantong celananya sambil ngeluarin beberapa uang.
Astaga… ternyata bapak itu ada masalah di matanya dan sepertinya tidak bisa lihat!!..
Ya Tuhan.. kenapa aku tak pandai menjaga hati.
Maafkan jika hati ini belum mampu berbaik sangka sama orang.
Bapaknya sibuk membongkar uang yang dikeluarkan dari kantong celananya. Nyaris dikeluarkan semua di tangannya.
Lalu dia bilang, “ambil saja ibu kembaliannya.”
Seketika aku terkejut mendengar intruksi dari si bapak.
Lalu secara spontan aku bertanya pada bapak itu, “Pak, kalau saya kasih uangnya 10 ribu terus saya ambil kembalinya 50 ribu dari tangan bapak dan bapak kan ga tau. Terus nanti bapak rugi dong?”
Lagi-lagi jawaban yang sederhana muncul dari mulutnya, “Tuhan tidak akan salah alamat kasih rejeki.. ibu, kalau sekarang saya harus rugi, saya yakin, Tuhan pasti lagi nyiapin rejeki lain buat saya. Hidup tak hanya sebatas untung dan rugi, tapi hidup belajar tentang sabar dan ikhlas,” katanya.
Ah aku nih memang sensitif kalau ketemu orang hebat seperti ini Rasanya gak bisa nahan air dari pelupuk mata ini. Ooh Tuhan… Gemetar hati ini mendengarnya.
Bapak itu nanya lagi, “sudah ambil kembaliannya belum bu ?” (rada bingung & ragu).. akhirnya kujawab, “ga usah, pak! Hari ini Tuhan kirim rejeki untuk bapak.”
Bapaknya senyum sambil bilang, “Terima kasih, ibu.”
Aku terus sadar..
Ya Tuhan..ampuni aku.., maafkan aku..dari setiap kegelisahan dan keraguan hati ini akan rezeki dariMu..
Disaat semakin susahnya mencari uang… si bapak penjual cemilan ini dengan keterbatasan matanya tetap bertahan dan yakin bahwa Tuhan selalu ada bersamanya..
Hari ini belajar lagi dari manusia hebat penjual cemilan bahwa hidup tak hanya sebatas untung dan rugi. Sama halnya dgn persahabatan tak sebatas untung dan rugi dlm menilai kebaikan dan pengorbanan sebab kebaikan dan pengorbanan tdk dpt dinilai atau diukur dgn uang.
Semoga TUHAN senantiasa melindungi kita semua, Amin.
______
Selamat pagi semua, selamat beraktivitas, teruslah fokus mencari Tuhan…GBU.