Andi baru berusia 8 tahun, termasuk anak yang beruntung. Pada umur seperti ini, ia sudah pintar membaca, menulis dan berhitung, tidak seperti kebanyakan anak seusianya yang tinggal di pelosok kampung dan belum mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Namun diantara keluarganya, Andi dikenal sebagai anak yang malas. Hampir semua hal yang diminta ibunya untuk dilakukan dapat dipastikan tidak dilakukannya, meskipun itu hanyalah hal-hal kecil dan sederhana seperti merapikan sendal-sepatu di beranda rumah, membantu menjaga adiknya, menyelesaikan PR, merapikan alat-alat makan, dan lain sebagainya.
Tetapi pada suatu hari, ibunya heran melihat tingkah laku Andi yang begitu rajin. Beberapa pekerjaan yang biasanya ditolak kini dikerjakannya dengan baik. Sebelum main game, Andi membuat suatu catatan kecil yang ditinggalkan di meja tulis dengan harapan dibaca ibunya. Agaknya harapan Andi tidak sia-sia. Ia melihat ibunya mengambil catatan kecil itu dan membacanya :
“Andi baca di majalah Bobo, agar tidak menyia-nyiakan waktu karena waktu adalah uang. Nah, mama kan sering minta Andi melakukan sesuatu dan supaya tidak sia-sia waktu main Andi, maka mulai hari ini mama harus membayar setiap pekerjaan yang Andi lakukan.
1. rapikan sandal dan sepatu …Rp. 3.000
2. jaga adik …Rp. 5.000
3. membuat PR …Rp.10.000
4. bawa piring, gelas bekas makan …Rp. 2.000
Andi
Dengan senang hati, Andi menunggu reaksi mamanya. Ia sudah membayangkan bahwa sebentar lagi ia akan menerima sejumlah uang yang bisa dibanggakan pada teman sekolahnya. Andi melihat mamanya tersenyum lalu menuliskan sesuatu di balik catatannya dan menaruh kembali kertas itu di tempat semula. Saking penasaran karena ingin tahu apa yang ditulis, Andi pun mematikan game-nya, mengambil catatan itu lalu segera membacanya :
“Mama juga punya hitungan yang selama ini belum sempat dilakukan :
1. Mengandungmu selama 9 bulan …Gratis
2. Meninabobokan kamu selama 3 tahun pertama …Gratis
3. Memberimu ASI selama 1 tahun penuh …Gratis
4. Menemani kamu bermain selama 3 tahun pertama …Gratis
5. Mendekap kamu sewaktu ada gledek …Gratis
6. Merawat kamu sewaktu sakit …Gratis
7. Menemani kamu sewaktu baru masuk TK …Gratis
8. Mengusap air matamu karena kesakitan jatuh ke got …Gratis
9. Dan lain-lain sewaktu kamu butuh mama …Gratis
Tidak semua perbuatan harus diukur dengan uang. Tapi, lebih bermakna kalau perbuatan itu dilakukan dengan penuh KASIH SAYANG.
Mama
Sesaat Andi terdiam membaca tulisan itu, lalu berlari mencari ibunya yang sedang menyiapkan makanan di dapur. Sambil memeluk ibunya, Andi berkata :
“Mamah, maafin Andi ya, Andi salah..”
Mama Andi tersenyum melihat tingkah laku anaknya yang masih polos itu.
“Sudah dari awal mama maafin Andi. Kalau tidak, mana mungkin mama menulis semuanya serba GRATIS.”
“Terima kasih mah,” kata Andi sambil mencium ibunya.
Tuhan, terima kasih atas rahmat-Mu yang gratis.