Seri Nasruddin Hoja
Nasreddin mempunyai beberapa orang teman yang berasal dari lain daerah. Suatu hari, salah satu temannya itu datang ke kampungnya Nasreddin untuk suatu urusan bisnis.
Berhubung hari hampir gelap, mereka tidak bisa pulang ke daerahnya pada hari itu juga, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang keesokan harinya. Kemudian mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Nasreddin.
“Nasreddin, sejak pertama kami tiba di kampungmu, kami sudah berencana mau mampir ke rumahmu, ini kami bawakan hadiah seekor ayam sebagai rasa hormat kami kepadamu.”
Nasreddin menyambut tamu-tamunya dengan tangan terbuka dan sebagai rasa hormat kepada tamu yang datang dia menjamu mereka makan malam, hal ini sebagai bagian dari tradisi serta keramah-tamahan pemilik rumah.
Istri Nasreddin kemudian memasak hadiah ayam itu, menjadi masakan yang sangat lezat dan bisa dinikmati semua orang dengan perasaan puas.
Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu, ada beberapa orang yang datang ke rumah Nasreddin. Nasreddin tidak mengenal siapa mereka, makanya kemudian mereka memperkenalkan diri mereka.
“Nasreddin, kami adalah saudaranya dari orang yang kemarin datang membawa hadiah seekor ayam,” jelas mereka.
“Kami disini sedang dalam rangka urusan bisnis dan sangat ingin mampir ke rumahmu yang indah ini.”
“Baiklah saudaraku, masuk dan buatlah dirimu senyaman mungkin,” Nasreddin dan istrinya menyambut mereka. Lalu dia dan istrinya menyiapkan sup untuk makan malam.
“Ini kaldu ayam,” Nasreddin menjelaskan.
Selang beberapa waktu kemudian, datanglah sekelompok orang asing datang didepan rumah Nasreddin.
“Siapa kalian???” tanya Nasreddin kebingungan.
“Kami adalah saudaranya dari saudara yang kemarin dulu datang membawa ayam,” jawab mereka.
Nasreddin tidak punya pilihan selain menerima mereka.
Ketika saatnya makan malam, Nasreddin menyiapkan sepanci penuh kuah di atas meja.
“Apa itu Nasreddin???” tanya semua tamu kebingungan.
“Ini adalah KALDU-nya dari KALDU AYAM,” jawab Nasreddin dengan santai…….
“Makan deh sepanci kuah doang… Ha Ha Ha”