Hari Biasa, Minggu Biasa IX, “Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup”

  • infokatolik
  • Aug 17, 2024

Kalender Liturgi, Hari Biasa, Minggu Biasa IX, “Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup”, Rabu, 3 Juni 2020
PW S. Karolus Lwanga dan teman-temannya, Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I

Pembacaan dari Surat Paulus yang kedua kepada Timotius 1:1-3.6-12

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.

Mzm 123:1-2a.2bcd
– Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
– Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya kepada-Ku, tak akan mati.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:18-27

Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: “Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Jawab Yesus kepada mereka: “Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Hari ini Gereja memperingati seorang martir dari Uganda, yaitu Santo Karolus Lwanga, yang mati dibakar karena mempertahankan kenyakinan imannya. Karolus Lwangga, yang seorang guru agama di kalangan istana, dibunuh dengan cara dibakar sampai menjadi abu atas perintah Raja Mwanga, yang tidak mengenal iman Kristiani. Raja Mwanga ini adalah seorang homoseksual, yang marah karena ditegur atas perilaku hidupnya.

Dalam bacaan Injil hari ini, diceritakan Yesus yang berkonflik dengan orang-orang Saduki. Yesus yang ditanyai mengenai kebangkitan, persoalan setelah kematian. Dan jawaban Yesus secara tegas dan berwibawa kepada orang-orang Saduki, merupakan dasar pemahaman iman kita, bahwa Allah kita adalah Allah orang hidup. Yesus menyampaikan apa yang tertulis dalam kitab Musa, bahwa bunyi firman Allah itu adalah “Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup”.

Dalam Bacaan Pertama juga dikisahkan Santo Paulus yang menyemangati Timotius dalam pewartaannya, bahwa dalam mewartakan Injil-Nya, Allah senantiasa menyertai dan memberkati. Paulus menekankan bahwa Allah itu adalah Allah orang hidup, yang tidak akan meninggalkan mereka orang-orang yang mewartakan kabar keselamatan bagi sesamanya.

Jadi bisa disimpulkan bahwa semua karya yang dilakukan oleh Paulus dan Karolus Lwangga sampai dengan pengorbanan jiwa mereka, didasari atas kenyakinan iman mereka yakni bahwa Allah memberkati mereka dan mereka yakin bahwa Allah menyertai mereka, bukan hanya di dunia ini tetapi kelak setelah mereka meninggal, bahwa mereka juga akan bersama Allah orang-orang yang hidup itu.

Berkah Dalem.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *