Hari Biasa, Minggu Biasa XVIII. “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya”

  • infokatolik
  • Sep 16, 2023

Hari Biasa, Minggu Biasa XVIII. “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya”, Jumat 9 Agustus 2019
PF S. Teresia Benedikta dr Salib, Perawan dan Martir

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya

Bacaan Liturgi hari ini, Tahun Liturgi C.

Bacaan Pertama

Ulangan 4:32-40

Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu. Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsy yang besar, seperti yang dilakukan TUHAN, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan engkau melihat api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kaudengar dari tengah-tengah api. Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang besar, untuk menghalau dari hadapanmu bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, untuk membawa engkau masuk ke dalam negeri mereka dan memberikannya kepadamu menjadi milik pusakamu, seperti yang terjadi sekarang ini. Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Mzm 77:12-16.21
Aku hendak mengingat karya-karya Tuhan.

  • Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.
  • Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.
  • Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, bani Yakub dan bani Yusuf. Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba, dengan perantaraan Musa dan Harun Kautuntun mereka.

Bait Pengantar Injil

Mat 5:10
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:24-28

Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan Infokatolik.id

Seorang istri terbangun di tengah malam, dan terkejut karena suaminya tidak ada disampingnya. Kemudian mencarinya diseluruh ruangan, dan akhirnya menemukan suaminya sedang menangis tersedu-sedu di lantai bawah rumah mereka.
“Sayang ada apa, kenapa kamu menangis?” tanya istrinya.
Kemudian si suami menjawab sambil mengusap air matanya : “Kamu ingat kejadian 10 tahun yang lalu, ketika ayahmu mengancamku untuk menikahimu atau aku akan dimasukkan ke dalam penjara selama sepuluh tahun?”
“Ya tentu saja aku ingat, memangnya kenapa? Mengapa kamu menangis?” tanya sang istri.
“Aku seharusnya sudah bebas hari ini jika aku tidak memilih untuk menikahimu,” kata sang suami pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pada waktu kita haus, maka biasanya kita akan membayangkan “kalau saja ada minuman dingin atau segelas es sirup terhidang didepan kita”. Atau ketika sedang menghadapi masalah rumah tangga, “andaikata saja aku mengambil keputusan ini atau andai aku tidak melakukan ini tetapi itu”. Atau saat kita sakit, “coba minum obat ini pasti cepat sembuh”. Jika kita lagi stres, karena memikirkan suatu masalah, maka kita berharap semua segera berakhir. Atau saat lagi nggak punya duit, maka kita sering berpikir; “kalau saja dapat rejeki nomplok.” Andaikata…, kalau…

Bacaan Injil hari ini, secara jelas dan tegas sudah diungkapkan Yesus soal diri-Nya yang harus menderita, dan Yesus juga membeberkan syarat-syarat bagi kita yang mau mengikuti Dia. Ternyata bukan sesuatu yang menyenangkan, yang mudah, tetapi suatu syarat yang sangat berat. “… ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku “ (Mat 16:24)
Menjadi murid Yesus berarti mengikuti dan meneladani-Nya. Oleh karena itu, hidup dan tindakan kita mesti selaras dengan kehendak dan teladan hidup Sang Guru. Memilih dan mengikuti Yesus berarti siap mengabaikan keinginan diri, meninggalkan kehendak pribadi dan mengutamakan kebahagiaan serta keselamatan. Mengikuti Yesus itu banyak menghadapi tantangan dan derita, namun ketika kita setia mengikuti-Nya, hasilnya adalah pasti.

Betapa bahagianya jikalau suami istri hidup mengikuti Yesus. Sungguh damainya jika diantara saudara, kakak, adik juga mengikuti Yesus. Ketika kita putus asa, yang lain menyemangati Ketika kita jatuh dalam kesalahan dan dosa, yang lain selalu mencintai dengan mengampuni.
Yesus itu sungguh mahabelas kasih yang ingin membebaskan kita dari belenggu dosa, dosa yang membawa kita cenderung memikirkan diri sendiri dan membuat derita orang lain.

Berkah Dalem

-Admin-

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *