Hari Biasa, Minggu Biasa XXI. “Bersiap dan Bijaksanalah”

  • infokatolik
  • Mar 26, 2024

Hari Biasa, Minggu Biasa XXI. “Bersiap dan Bijaksanalah”, Jum’at, 30 Agustus 2019.

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di Tesalonika 4:1-8

Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 97:1-2b.5-6.10-12
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
– Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
– Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
– Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
– Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil

Luk 21:36
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 25:1-13

“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

Perumpamaan tentang “Gadis-gadis yang bijaksana dan Gadis-gadis yang bodoh” ini hanya tercantum dalam Injil Matius saja. Perumpamaan ini berpusat pada masalah “kedatangan Tuhan yang tertunda”, namun dalam perumpamaan ini perhatian utama tidak diarahkan kepada hamba-hamba yang berkelakuan buruk, tetapi pada perlunya siap (siap-siap, siap sedia) dan perlunya bijaksana. Orang bijaksana selalu siap, juga pada waktu tidur, sebab ia sadar bahwa hari maupun saatnya Tuhan akan datang, tidak diketahui seorang pun. Dan ternyata umat manusia terbagi dua : Ada yang bijaksana dan ada yang bodoh.
Kalau kita membaca kisah ini dan merenungkannya, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perumpamaan ini sama sekali tidak menggambarkan “pesta pernikahan” di bumi Israel, melainkan suatu situasi yang penting bagi orang beriman. Komunitas Kristen memandang pangantin aneh itu sebagai Allah sendiri. Tentu saja, mereka sama sekali tidak berpikir bahwa Allah bersikap dan bertindak sekasar digambarkan di sini. Perumpamaan ini hanya hendak mengajarkan bahwa situasi Kerajaan Allah serupa dengan yang dilukiskan di sini : Sebagai majikan waktu, Allah boleh saja datang pada saat yang dikehendaki-Nya. Kedatangan-Nya selalu serupa dengan intervensi kekekalan dalam waktu duniawi, sehingga selalu mengagetkan manusia. Justru manusialah yang suka terkantuk-kantuk dan tertidur. Maka, Allah memperingatkan, “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak mengetahui hari maupun saatnya!”
Perumpamaan tidak mengajarkan pula bahwa Allah datang terlambat. Justru sebaliknya. Demi menyambut kedatangan pengantin, semua orang seharusnya siap pada waktunya. Kalau tidak, maka mereka akan mengalami nasib malang, “pintu akan ditutup”.
Jadi, seperti juga “gadis-gadis bodoh” dari perumpamaan ini, para pengikut Kristus pun harus bersiap karena jika pintu sudah ditutup walaupun mereka berseru-seru : “Tuhan, Tuhan!”, namun mereka pun akan ditolak, sebab Yesus tidak mengenal mereka. Dalam kenyataannya, tidak cukup berseru kepada Tuhan. Yang terpenting adalah melaksanakan kehendak Bapa. Bersiaplah selalu dan bijaksanalah.

Berkah Dalem

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *