Hari Biasa, Minggu Biasa XXV. “Apa Yesus Akan Menyelamatkan?”

  • infokatolik
  • Dec 11, 2024

Hari Biasa, Minggu Biasa XXV. “Apa Yesus Akan Menyelamatkan?” Kamis, 26 September 2019

PF St. Kosmas dan St. Damianus, Martir

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Ezra 9:5-9

Pada waktu korban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diriku, lalu aku berlutut dengan pakaianku dan jubahku yang koyak-koyak sambil menadahkan tanganku kepada TUHAN, Allahku, dan kataku: “Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. Dari zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan raja-raja dan imam-imam kami diserahkan ke dalam tangan raja-raja negeri, ke dalam kuasa pedang, ke dalam penawanan dan penjarahan, dan penghinaan di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. Dan sekarang, baru saja kami alami kasih karunia dari pada TUHAN, Allah kami yang meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus, sehingga Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di dalam perbudakan kami. Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 149:1-6a.9b
Tuhan berkenan akan umat-Nya.

– Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
– Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
– Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil

Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 9:7-9

Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata: “Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

Ada guyonan ketika masih menjadi anak mahasiswa; ada anak mahasiswa saat makan di warung, makan tahu goreng 3 ngakunya cuman makan 2 buah. Akibatnya waktu bayar, grogi karena takut ketahuan. Ada rasa cemas karena tidak jujur, makan tahu goreng 3, ngakunya cuma dua. Kecemasan juga melanda Herodes, ketika dia mendengar tentang pewartaan Yesus. Herodes jadi bingung, cemas, jangan-jangan Yohanes Pembaptis bangkit! Padahal Herodes merasa dia sudah memenggal kepala Yohanes Pembaptis, kecemasan muncul karena rasa berdosa atau karena merasa bersalah dan ia dikejar-kejar oleh suara hatinya karena dikejar-kejar rasa bersalahnya. Herodes ingin sekali bertemu dengan Yesus, tetapi apa tujuan bertemu dengan Yesus?
Bertemu dengan Yesus” belum selalu berarti mendapatkan “keselamatan“, jika pertemuan itu hanya didasarkan pada sebuah pemahaman yang sepotong-sepotong dan hanya didorong oleh rasa keinginan manusiawi, hanya “ingin tahu” belaka. Sebagai manusia, ketika kita bertemu dengan Yesus, pertemuan itu bisa menjadi rahmat.
Beberapa orang sakit hanya bertemu sekali dengan Yesus dan disembuhkan. Nicodemus bertemu dengan Yesus di waktu malam, kemudian menjadi muridnya. Maria Magdalena bertemu dengan Yesus kemudian dibebaskan dari roh jahat. Orang-orang ini yaitu Nikodemus, Maria Magdalena ataupun beberapa orang sakit itu didorong oleh iman, dan dalam pertemuan Roh Kudus menerangi hati dan budi mereka. Sehingga mereka mendapatkan keselamatan. Namun pada kasus Herodes, keinginannya jauh daripada dorongan iman.
Hari ini, seperti juga banyak pada orang di masa sekarang, orang pada masa sekarang melihat Yesus hanya sebagai seorang yang ajaib, tokoh yang menarik perhatian, tetapi Ia bukan penyelamat dunia! Kesempatan berahmat sudah lewat, tanpa orang melihat, karena dalam hati ia tidak membutuhkan, cukup baginya mengenal dari luar: “Yesus bukan seorang Pribadi yang menjadi arah dan tambatan hati.

Jika Yesus bukan Sang Juru Selamat, pengenalan itu menjadi sia-sia. Paulus mengatakan, bahwa ia hanya mengenal Yesus yang tersalib, bahwa nilai iman, dan kepercayaan akan Yesus sebagai Juru Selamat, adalah satu-satunya yang berarti dalam perjumpaan dengan Yesus. Betapa pun tingginya ilmu, lalu indahnya bahasa untuk melukiskan pribadi Yesus, bila tidak mengikutsertakan hubungan iman, pengenalan itu menjadi sia-sia. Orang bisa saja berziarah ke Tanah Suci, mengunjungi semua tempat yang disebutkan dalam injil, tetapi orang hanya akan menjadi seorang turis belaka, kalau dalam perjalanan ziarah itu tidak ada unsur iman dan hati percaya. Lebih bahagia perasaan si buta, si tuli yang tidak mendengar dan tidak berbicara kalau dalam kesederhanaan-nya ia menaruh percaya! Yesus bukan tontonan, atau pun tokoh agama untuk diselidiki, tetapi ia seorang pribadi yang menaruh cinta, dan baru mulai bisa dikenal kalau orang ganti menjawab cinta dengan percaya.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *