Hari Biasa, Minggu Biasa XXV. “Menempatkan Pelita Di Atas Kaki Dian”

  • infokatolik
  • Mar 26, 2024

Hari Biasa, Minggu Biasa XXV. “Menempatkan Pelita Di Atas Kaki Dian”, Senin, 23 September 2019

PW St. Padre Pio dari Pietrelcina, Imam

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Ezra 1:1-6

Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang yang tertinggal, di manapun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem.” Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem. Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 126:1-6
Sungguh agung karya Tuhan bagi kita.

– Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
– Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,
maka kita bersukacita.
– Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
– Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil

Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 8:16-18

“Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

Dalam sebuah pertandingan sepakbola Liga Inggris, yang dilakukan malam hari, saat pertandingan sedang berlangsung, tiba-tiba lampu stadion padam. Suasana menjadi gelap gulita, sehingga otomatis pertandingan terhenti. Orang tidak bisa melihat apa yang terjadi dilapangan atau dibangku penonton. Namun ketika beberapa orang kemudian menyalakan korek api dan lampu dari handphone, suasana menjadi terang dan orang mulai dapat bertegur sapa. Di tengah kegelapan, setiap orang membutuhkan seberkas cahaya yang dapat meneranginya.

Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu di tutup dengan tempayan, atau menyimpannya di bawah tempat tidur. Pastilah setiap orang yang menyalakan pelita pasti di letakan di tiang pintu atau di atas tempat yang tinggi agar cahanya menerangi seluruh ruangan yang ditutupi kegelapan.

Yesus memakai perumpamaan ini tentang kerajaan Allah, kerajaan Allah yang semula tersembunyi, yang semula tidak di mengerti, yang semula tidak di ketahui, Namun dalam bacaan ini Yesus berjanji akan di singkapkan-Nya kerajaan Allah itu, dalam pengajaran-pengajaran-Nya “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.”

Dengan menerima ajaran injil, ibarat pelita jiwa manusia dinyalakan oleh terang Tuhan. Penerangan Injil harus diteruskan dengan cahaya teladan hidup baik, tutur kata baik, perbuatan baik dan pelajaran baik.

Yesus sudah menyalakan api di dunia. Hal ini terjadi dengan perbuatan-Nya, dengan ajaran-Nya, terutama dengan semangat dan Roh-Nya. Penerima api yang turun dari surga itu jutaan-jutaan manusia, pelita kecil yang menerima iman dan dinyalakan oleh Roh, untuk melakukan perbuatan Roh, dan menyinarkan buah-buahnya dalam perbuatan dan pergaulan dengan sesama. Alangkah baiknya, kalau hidup murid Yesus itu hanya sinar terang saja, tidak perlu ada yang harus dibayangi kegelapan, karena “tidak ada sesuatu yang tersembunyi, yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.” Dan bukankah ini nyata juga bagi para murid Yesus: dengan menghayati Injil secara jujur dan mewartakannya, ia menjadi lebih kaya dan berkembang, “yang mempunyai akan diberi”, tetapi dengan menyembunyikan imannya: “dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya”.

Berkah Dalem

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *