Hari Biasa, Minggu Biasa XXVII. “Berbahagialah ibu, yang telah mengandung Engkau”

  • infokatolik
  • Jan 12, 2025

Hari Biasa, Minggu Biasa XXVII. “Berbahagialah ibu, yang telah mengandung Engkau”, Sabtu, 12 Oktober 2019

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Yoel 3:12-21

Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. “Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap diam di Sion.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.

– Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
– Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
– Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil

Luk 11:28
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 11:27-28

Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

Berbahagialah ibu, yang telah mengandung Engkau.

Kristus sebagai manusia mempunyai ibu yang manusia, dan ibu dari “manusia besar” ini pantas dipuji. Tetapi lebih penting orang mengetahui bahwa “Manusia Besar” itu adalah Sang Sabda sendiri dan sebagai “Sabda Tuhan” harus didengarkan dan dipelihara.

Kemanusiaan Kristus sebagai penampilan Sabda.
Kristus manusia, sebagai penjelmaan Sabda (Firman Tuhan), itu juga penampilan Allah bagi manusia. Lewat Kristus lah kita mengenal Bapa. Cinta Kristus adalah Cinta Allah kepada manusia. Maka para orang kudus selalu menghargai dan menggunakan “Kristus Manusia” sebagai jalan komunikasi, untuk menjalin hubungan dengan Bapa : Ia adalah Allah yang menjelma, untuk menghubungkan kita dengan Bapa di surga; yang kelihatan membawa kita kepada yang tak kelihatan. Pada kemanusiaan Kristus kita dapat membaca semua pesan dari Bapa, dan lewat kemanusiaan Kristus kita menyampaikan segala perasaan, pesan cinta, sedih, gembira, harapan dan keprihatinan kita kepada Bapa. Kita bisa ikut dalam kegembiraan, kesengsaraan dan kemuliaan manusia Kristus, namun manusia Kristus juga dapat kita ajak ikut merasakan suka-duka kita. Komunikasi ini dapat menjadi komunikasi antar sahabat yang paling mesra.

Kemanusiaan Kristus sebagai pendekatan Allah kepada kita.

Pentinglah bahwa cara pendekatan Allah ini kita akui, kita terima baik dan kita tanggapi : ini adalah arti dari “mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya“. Hati itu senang merasa, mata ingin melihat, keduanya bisa “menghibur”, keduanya bisa menjawab kemauan kita, tetapi hanya iman yang diperoleh dari pendengaran, tanpa perasaan dan penglihatan itu yang menentukan tingkat hubungan kita dengan Tuhan. Dan iman itu berbuah dalam karya, lewat perbuatan, mendengar dan melakukan sabda.
Dalam doa kita tidak boleh melupakan kemanusiaan Kristus, sebab Kristus sebagai manusia itu pewahyuan paling tinggi, paling mulia, yang sesuai dengan kodrat manusia kita, maka dapat menampakkan segala unsur Allah pada manusia, yang boleh kita gali dan kita dalami menurut kemampuan kita sampai ke dasar-dasarnya ; dalam segala Ia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa; dalam segala Ia pewahyuan cinta kasih Allah, yang dapat kita timba sepenuh-penuhnya.

Berkah Dalem

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *