Hari Biasa, Minggu III Paskah, “Barang siapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku”

  • infokatolik
  • Dec 23, 2024

Kalender Liturgi, Hari Biasa, Minggu III Paskah, “Barang siapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku”, Jumat, 1 Mei 2020
PF St. Yusuf, Pekerja

Bacaan I

Pembacaan dari Kisah Para Rasul 9:1-20

Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan: “Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Demikanlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Pergilah ke seluruh dunia, dan beritakanlah Injil.

Mzm 117:1.2
– Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
– Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Yoh 6:56
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:52-59

Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan.

Barang siapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku

Yesus menawarkan diri-Nya sebagai makanan namun bukan makanan duniawi karena makanan duniawi dicerna menjadi bagian manusia. Sedangkan roti Kristus bila dimakan tidak hanya menghidupi tapi bisa mengubah citra manusia, lebih menjadi kesamaan Putera di mata Bapa. Tubuh manusia pada kodratnya bakal mati dan binasa, tetapi barangsiapa makan daging Kristus, dia akan dibangkitkan pada akhir zaman. Segela nafsu dan kecenderungan buruk manusia, bisa menyesatkan hidup, akan membawa kehancuran, tetapi tubuh Kristus akan menyembuhkan, melebur, dan membangun hingga Roh Kristus menjadi kuasa dalam hidup manusia. Salib dan penderitaan Kristus tidak dapat dimengerti oleh manusia, bahkan ditolak oleh para murid Kristus dan ditinggal lari. Hanya tubuh Kristus yang sudah diterima dan dihayati dalam suasana kebangkitan, membebaskan manusia dari rasa takut akan kematian. Manusia berani memanggul salib setiap hari dan merasakan, bahwa beban Kristus ringan, dan manis rasanya.

Dari kodratnya orang berusaha mencari menang : manusia menanyakan siapa yang terbesar, lalu minta kedudukan di sisi Kristus dalam kerajaan-Nya. Hanya dengan contoh Kristus membasuh kaki sebelum merayakan Ekaristi, para murid disadarkan untuk saling membasuh kaki, saling melayani untuk merendahkan diri. Di dalam Ekaristi Kristus Yesus dalam kesadaran-Nya sebagai Putera Bapa, mencintai murid-murid-Nya dan saudara-saudara-Nya sampai sehabis-habisnya. Dengan teladan-Nya ini orang berani berkurban sampai mati, sampai habis. Orang pada hakikatnya takut kehilangan nyawa, kehidupan badan yang dibawanya. Barangsiapa makan roti Kristus, hanya mencari kehidupan kekal; tidak takut lagi akan orang yang bisa mencabut nyawa, tetapi lebih takut akan Dia, yang bisa memasukkan jiwa dan badan dalam neraka.

Dalam dunia penuh cobaan manusia jatuh bangun, bisa saja patah semangat, nekat dan putus harapan. Tetapi Ekaristi juga sebagai tanda pengampunan. Seperti halnya penyamun di sisi Yesus : hidup yang sudah dihancurkan sendiri dengan tumpukan kejahatan dan kriminalitas, pada saat diampuni, dan diberi janji firdaus karena penyamun itu bertobat. Kristus dalam Ekaristi adalah Kristus berkurban demi keselamatan manusia.

Berkah Dalem.


Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *