Hari Biasa, Minggu IV Paskah, “Sabda Yesus sebagai Penyelamatan sekaligus sebagai Penghakiman”

  • infokatolik
  • Sep 18, 2024

Kalender Liturgi, Hari Biasa, Minggu IV Paskah, “Sabda Yesus sebagai Penyelamatan sekaligus sebagai Penghakiman”, Rabu, 6 Mei 2020
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I

Pembacaan dari Kisah Para Rasul 12:24-13:5a

Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.

Mzm 67:2-3.5.6.8
– Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
– Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
– Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Yoh 8:12b
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 12:44-50

Tetapi Yesus berseru kata-Nya: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan.

“Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu hidup yang kekal”

Yesus menyampaikan sabda, berupa perintah Bapa, sebagai pembawa hidup yang kekal. Sabda itu merupakan penyelamatan, tetapi sekaligus juga sebagai penghakiman. Sebab barang siapa menolaknya, sabda itu sendiri akan menjadi hakimnya.

Penerimaan sabda atau penolakan sudah merupakan penghakiman. Yesus datang ke dalam dunia sebagai terang, untuk diterima sebagai penerangan dan penyelamatan bagi manusia. Tetapi barangsiapa menjauh dari terang, karena takut akan terang yang disebabkan karena perbuatannya yang jahat, ia sudah mendapatkan penghakimannya sendiri : ia memilih kegelapan, takut akan perintah Bapa, yang membawa terang dan kehidupan kekal. Ia tetap berjalan dalam kegelapan dan kesesatan akan menjadi nasibnya. Ada unsur kesengajaan dalam menolak terang dan memilih kegelapan : kemauan itu ikut berbicara. Tuhan yang telah menciptakan manusia tanpa sekemauannya, tidak akan menyelamatkannya tanpa kemauannya sendiri yang mendukung dan menerima.

Perintah-Nya adalah hidup yang kekal, tetapi agar perintah itu menghasilkan buah kehidupan kekal, harus ditanggapi, dan harus dilaksanakan. Yang melaksanakan sabda, itulah yang mencinta, dan cinta dengan melaksanakan perintah Allah itu yang menghasilkan hidup kekal.

Berkah Dalem.


Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *