Hari Biasa, Minggu V Paskah, “Damai Kristus”

  • infokatolik
  • Oct 20, 2024

Kalender Liturgi, Hari Biasa, Minggu V Paskah, “Damai Kristus”, Selasa, 12 Mei 2020
PF S. Pankrasius, Martir PF S. Nereus dan Akhiles, Martir
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I

Pembacaan dari Kisah Para Rasul 14:19-28

Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah


Mazmur Tanggapan

Refr. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.

Mzm 145:10-11.12-13b.21
– Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
– Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaa-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abadi, Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
– Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Luk 24:46.26
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 14:27-31a

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus


Renungan.

Damai yang Kuberikan, tidak seperti yang diberikan dunia

Setelah kekalahan pada Perang Dunia Pertama, Jerman merasa dirugikan dengan perjanjian damai yang ditandatangani dengan pihak sekutu yang diwakili oleh Perancis. Merasa tidak adil dan dirugikan dengan perjanjian damai tersebut, membuat pihak Jerman tidak puas sehingga mereka kemudian membangun kekuatan baru dan berusaha mengalahkan negara-negara sekutu seperti Perancis, Inggris dan sekutunya di Eropa. Akibat merasa dirampas kebebasannya, maka kemudian Jerman mengobarkan Perang Dunia Kedua yang akhirnya memakan korban jutaan umat manusia. Amerika sebagai negara besar yang diharapkan untuk bisa ikut mendamaikan peperangan besar tersebut akhirnya malah terlibat langsung dalam perang dunia kedua tersebut, walaupun akhirnya pihak sekutu yang memenangkan perang dunia kedua itu, namun korban yang jatuh dari kedua belah pihak adalah sangat besar. Itulah damai dalam pengertian dunia.

Damai dunia berbeda dengan damai diberikan Tuhan. Negara yang mendamaikan kerap berarti “menundukkan dan menguasai” negara lain, menurut kepentingan sepihak, yang menguntungkan kedudukan sendiri; baik di bidang politik, sumber daya alam, strategi dan perdagangan. Mendamaikan berarti menindas, membatasi kebebasan dan hak-hak manusia “didamaikan”. Didamaikan berarti kebebasan dirampas. Damai antar negara hanya ditentukan oleh keseimbangan kekuatan, dalam hal ini kekuatan militer, untuk kepentingan pribadi negara tersebut. Gampangnya keseimbangan tergoyah menggambarkan mudah goyangnya kedamaian di dunia ini. Manusia sendiri gampang ditumbangkan kedamaiannya, kalau ia menggantungkan diri pada penguasa, pada orang, maupun harta benda, juga nama baik, atau bahkan kesehatan dan hidup. Damai Tuhan mengatasi itu semua, dan bisa mengangkat manusia bebas dari segala kelekatan pada makhluk, damai, dalam hubungan langsung dengan Allah.

Damai sejahtera yang diberikan Yesus mengandung segala jaminan hidup dalam kesejahteraan Tuhan di dunia dan di akhirat, damai dalam segala cobaan, selama orang di dunia mengembara, terpisah dari Yesus. Itulah yang membedakan antara damai dunia dengan damai dari Tuhan.

Berkah Dalem.


Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *