Kalender Liturgi, Hari Biasa, Minggu V Pra Paskah, “Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa”, Rabu, 1 April 2020
Bacaan I
Bacaan dari Nubuat Daniel 3:14-20.24-25.28
Berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: “Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Ketiga orang itu berjalan-jalan di tengah nyala api seraya bernyanyi kepada Allah serta memuji Tuhan. Maka Azarya berdiri dan berdoa sebagai berikut. Ia membuka mulutnya di tengah-tengah api itu, katanya: Keputusan-keputusan benar telah Kaujalankan dalam segala sesuatunya yang Kaudatangkan atas diri kami dan atas kota suci nenek moyang kami, yaitu Yerusalem. Sungguh, sesuai dengan keadilan dan kebenaran telah Kaudatangkan semuanya itu oleh sebab segala dosa kami!
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah
Kidung Tanggapan
T.Dan 3:52.53.54.55.56
P: Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P: Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P: Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P: Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P: Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P: Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Bait Pengantar Injil
PS 965
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik
dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 8:31-42
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka: “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya: “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka: “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Renungan
Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa
Berbuat bebas, berbuat semaunya, itu godaan makhluk sejak awal mula. Padahal setiap kali berbuat dosa, manusia mengikat diri pada suatu makhluk : dengan berbuat dosa, ia menjadi hamba dosa.
Kebenaran memerdekakan kamu, kata Yesus, dan kesesatan membelenggu kejam. Orang berbuat dosa, bertindak “semaunya” itu justru tidak menjadi lebih merdeka, melainkan jadi lemah, lumpuh untuk memilih yang baik lagi, menyeret belenggu dan terbelenggu oleh keinginan buruknya. Kerap kali ia merasa muak terhadap perilaku sendiri, tetapi ia tidak mampu membebaskan diri, ia sudah menjadi budak dosa. Ia ngeri melihat kekosongan hidup menganga, dan berlari-lari memuaskan diri, tanpa jadi tambah bebas, tambah puas : ia sudah dibelenggu oleh keinginan jahatnya. Hanya kebenaran akan membedakan si pendosa. Tetapi untuk itu ia harus mau membuka matanya, tidak menolak tawaran Tuhan, dan menyerah mau menerima pembebasan yang dari kebenaran. Semua ini karya rahmat.
Keturunan Abraham melakukan pekerjaan Abraham yaitu Beriman, percaya. Inilah pusat pertemuan mereka semua, yang mengaku dirinya keturunan Abraham. Abraham tidak akan membunuh orang yang mengatakan kebenaran, yang dilihat dari Allah sendiri : ia menerima dan percaya akan Sabda Sang Putera yang berasal dari Bapa. “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengikuti Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah”. Namun orang yang sudah dibutakan oleh dosa, sudah tidak hidup dari kasih dan kebenaran, dari kehidupan Allah Tritunggal, tidak mengenali Putera yang berasal dari Bapa dalam persatuan Roh. Takut akan terang karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, ia lari dalam teorinya sendiri, awal kegelapan : kini dibuat, besok dibongkar, dari kesesatan satu pindah pada kesesatan lain, yang memuaskan sesaat, saat berikutnya hancur. Hanya kebenaran sejati, terang Tuhan, dapat membebaskannya.
Berkah Dalem.
Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan