Hari Biasa, Minggu Biasa XV. Peringatan St.P.Maria di Gunung Karmel

  • infokatolik
  • Oct 04, 2024
Bersyukurlah karena kita sudah menjadi anggota Kristus.
Bersyukurlah karena kita sudah menjadi anggota Kristus

Hari Biasa, Pekan Biasa ke XV Peringatan St.P.Maria di Gunung Karmel, Selasa, tgl.16 Juli 2019.

“Bersyukurlah karena Kita sudah menjadi anggota Kristus”

Hari ini adalah Pekan Biasa ke 15 Tahun Liturgi C.

Bacaan I

Kel.2:1-15a

Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi; lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil; kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya. Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: “Tentulah ini bayi orang Ibrani.” Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: “Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?” Sahut puteri Firaun kepadanya: “Baiklah.” Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: “Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.” Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: “Karena aku telah menariknya dari air.”
Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: “Mengapa engkau pukul temanmu?” Tetapi jawabnya: “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi takut, sebab pikirnya: “Tentulah perkara itu telah ketahuan.” Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 69:3, 14, 30-31, 33-34

Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.

  • Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.
  • Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
  • Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
  • Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali. Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Mzm 95:8ab

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah Sabda Tuhan.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius.11:20-24

Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus

Renungan

Mengapa Yesus mengecam kota-kota, seperti : Kapernaum, Betsaida, atau Khorazim? Ok, mungkin Khorazim tidak banyak diberitakan dalam Injil, tetapi Betsaida, Kapernaum?? Kapernaum adalah kota dimana Yesus banyak melakukan mukjizat. Misalnya, membangkitkan anak perempuan Jairus, melepaskan orang kerasukan setan, menyembuhkan orang lumpuh, menyembuhkan hamba seorang Romawi. Kapernaum, Betsaida yang berdekatan adalah tempat kediaman Petrus di tepi danau, tempat Yesus seringkali kembali, mengajar, dan melakukan mukjizat. Namun, Yesus mengecam kota ini. Orang dan kota ini, tidak diselamatkan karena “kenangan suci”, karena sudah menjadi tempat “keramat”, tidak. Hal ini disebabkan karena banyak penduduk kota ini tidak bertobat. Tidak ada rumah, bangunan yang begitu suci, hingga menjamin keselamatan. Jelas juga tidak ada manusia, karena panggilan atau mendapat “karunia” sudah pasti akan tertolong. Bait Suci di Yerusalem dihancur-leburkan sampai sekarang. Yudas mati menggantung diri, dan perjalanan kita masa akhir-akhir ini dapat membuat kita takut. Kita harus mengusahakan keselamatan kita dengan takut dan gentar dan dengan tulus hati. Itu sebabnya, tidak berguna kita “menyombongkan diri” karena karunia-karunia Tuhan, lebih baik kita memeriksa dan mawas diri, bagaimana kita menggunakan karunia, mempertanggung-jawabkannya dan mengembalikan semua “kemuliaan” kepada Allah, pemberi segala.

Sejauh mana, saya mempraktekkan kerendahan hati?

Mari bersyukur sebagai bagian dari anggota Kristus dan mari kita menjalani kehidupan dengan rendah hati dan tulus hati.

Berkah dalem

-Admin-

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *