Hari Biasa, Minggu Biasa XV. “Rendah Hati dan Terbuka Mendengarkan Suara Tuhan!”

  • infokatolik
  • Jan 08, 2025
Rendah hati dan Terbuka mendengarkan suara Tuhan

Hari Biasa, Pekan Biasa XV. “Rendah Hati dan Terbuka Mendengarkan Suara Tuhan!” Rabu, 17 Juli 2019.

Rendah Hati dan Terbuka Mendengarkan Suara Tuhan

Tahun Liturgi C

Bacaan I

Kel. 3:1-6, 9-12

Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.” Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau ? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-4, 6-7, R:8A

Tuhan itu Pengasih dan Penyayang

  • Pujilah TUHAN, hai jiwaku ! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
  • Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  • TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan Bumi, sebab misteri kerajaan Kau-nyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 11:25-27

Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus

Renungan Infokatolik

“Rendah Hati dan Terbuka Mendengarkan Suara Tuhan”

Suatu ketika seorang anak yang masih kecil bertanya pada ibunya, “Mah, mengapa Bintang hanya ada di malam hari tetapi kalau siang hari tidak ada?” Sang ibu menjawab, “Nak, bintang itu ada di waktu siang dan malam, tetapi pada siang hari karena ada sinar matahari, penglihatan kita terhalang pancaran sinar matahari yang menyilaukan. Pada waktu malam, ketika matahari terbenam saat suasana gelap, barulah kita bisa melihat cahaya bintang yang gemerlap. Bintang terlihat sangat kecil karena berada di langit yang jauh.

Rahasia-rahasia Kerajaan Allah itu dinyatakan kepada orang-orang kecil, orang yang rendah hati dan berkenan kepada Tuhan, orang yang hidup dan berjalan dalam kebenaran. Bukan kepada “Orang Besar”, orang yang hanya menurut pemikiran sendiri atau yang dianggap besar oleh ukuran dunia. Orang-orang suci memilih “jalan kecil”, jalan rendah hati dan tersembunyi untuk dapat sampai pada jalan Tuhan. Jalan Tuhan itu “mengenal Bapa lewat Sang Putra dan mengenal Putra lewat Bapa” dan itu tergantung juga kepada siapa Sang Putra mau menyatakannya. Menemukan Jalan Tuhan itu rahmat, pemberian cuma-cuma, tidak bisa dipaksakan dan hanya bisa dimohonkan dalam doa dan dinanti dengan sabar. Yesus hadir dalam keheningan malam, sepi, gelap dan disaksikan oleh orang-orang kecil, para gembala. Jadi kita mesti rendah hati dan semakin terbuka untuk mendengarkan suara Tuhan supaya kita diberkati. Semoga….

Berkah Dalem

-admin-

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *