Hari Minggu Biasa XVIII. “Jangan Lupakan Allah, hanya untuk menumpuk Harta Duniawi”.

  • infokatolik
  • Mar 26, 2024
Jangan Lupakan Allah, hanya untuk menumpuk Harta Duniawi
Jangan Lupakan Allah, hanya untuk menumpuk Harta Duniawi

Hari Minggu Biasa XVIII. “Jangan Lupakan Allah, hanya untuk menumpuk Harta Duniawi.” Minggu, 4 Agustus 2019.

Bacaan Liturgi Hari ini, Liturgi Tahun C.

Bacaan I
Pkh 1:2;2:21-23

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar. Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17
Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun-temurun.

  • Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata: “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
  • Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi, seperti rumput yang bertumbuh di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
  • Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, — berapa lama lagi? — dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
  • Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan Kedua
Kol 3:1-5.9-11

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil

Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 12:13-21

Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: “Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan Infokatolik.id

Apa yang salah dengan orang kaya tersebut?
Ia menempatkan harta kekayaan sebagai yang utama, dan melupakan Allah sang Pencipta. Ia mengandalkan hartanya, dan melupakan sang Penguasa atas hidup manusia. Orang itu diberkati Tuhan secara materi, ia kaya dan tanahnya berlimpah-limpah hasilnya, namun ia tidak menggunakan hartanya dengan bijak seturut dengan kehendak Tuhan. Apa yang ada dalam hatinya hanyalah tentang cara menimbun hartanya dan hidup bersenang-senang. Akibatnya, akhir hidupnya sia-sia belaka.

Orang kaya itu, untuk “mengamankan dirinya” ia picik dan sempit cara pandangnya, tidak berwawasan jauh ke depan, makanya ia tertipu oleh angan-angan sendiri, yang hanya sampai pada batas berpikir “bagaimana membangun lumbung”, kenyang dan beristirahat. Ia tidak berpikir lebih jauh, sehingga ia tidak mampu menyadari kenyataan, bahwa ia tidak bisa menguasai hidupnya, sekedar satu malam saja.

Kita diingatkan untuk “bijak terhadap harta”, agar akhir hidup kita tidak sia-sia. Menempatkan harta pada posisi yang benar : “Jangan menjadi hamba uang”, jadikan Tuhan sebagai Tuan atas diri kita, dan jadikan uang yang dikaruniakan-Nya sebagai “hamba” yang kita manfaatkan sesuai dengan kehendak-Nya.
Kita harus bersikap benar terhadap harta, yaitu memiliki rasa cukup. Rasa cukup menjauhkan orang dari ketamakan dan memburu uang. Rasa cukup membuat orang senantiasa bersyukur kepada Tuhan, hidup akur dengan saudara, dan menjadi berkat bagi orang-orang lain. Pergunakan uang dengan benar, untuk mendatangkan manfaat bagi sesama dan kemuliaan Allah. Janganlah hanya menimbun harta di dunia untuk diri sendiri.

Berkah Dalem

-Admin-

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *