Hari Senin dalam Pekan Suci, “Yesus menghargai penghormatan orang yang cinta kepada-Nya”

  • infokatolik
  • Aug 17, 2024

Hari Senin dalam Pekan Suci, “Yesus menghargai penghormatan orang yang cinta kepada-Nya”, Senin, 6 April 2020

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 35 (34): 1-2; 140 (139): 8)

Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku.

Doa Pembuka

Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami. Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat kekuatan baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan I

Pembacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801

Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.

Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)
– Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
– Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
– Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
– Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:1-11)

Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu ketika seorang ayah pergi ke Pasar Baru bermaksud membeli sepasang sepatu, karena sepatunya untuk dia bekerja sudah tua dan rusak. Ketika sedang melihat-lihat sepatu di sebuah toko sepatu, handphone-nya berbunyi. Ternyata telepon itu dari anak laki-lakinya, anak laki-lakinya itu menyampaikan kalau dia harus membeli sepasang sepatu olahraga baru, untuk ekskul basket di sekolahnya. Harga sepasang sepatu itu sekitar lima ratus ribu, maka sang ayah kemudian mengurungkan niatnya untuk membeli sepatu kerjanya dan malahan kemudian membelikan sepasang sepatu basket untuk anaknya. Sang ayah melakukan yang terbaik untuk anaknya, bahkan dia sendiri mengabaikan kebutuhan pribadinya. Itu merupakan ungkapan kasih yang demikian besar seorang ayah kepada anaknya.

Peristiwa Maria dari Betania yang mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, yang kemudian minyak itu dituangkan ke kaki Yesus. Apa yang dilakukan oleh Maria sangat demonstratif dan emosional, bagi Yudas Iskariot tindakannya dianggap bodoh, karena harus menuangkan setengah kati minyak yang mahal harganya itu, untuk hanya sekedar meminyaki kaki Yesus. Yudas Iskariot berpikir bahwa, jika minyak itu dijual maka akan laku tiga ratus dinar dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin. Namun apa yang dikatakan oleh Yudas Iskariot sangat bertolak belakang dengan hati dan tindakannya, karena Yudas Iskariot diketahui sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya, tindakan seorang munafik. Sementara Yesus tahu, makanya Dia berkata, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”

Yesus menghargai penghormatan orang yang cinta kepada-Nya. Yesus adalah manusia yang peka, penuh perasaan terima kasih kepada setiap orang, yang menaruh perhatian kepada-Nya. Ia cepat luluh hati-Nya, hal mana terjadi pada waktu Ia berhenti, berjumpa dengan janda di Naim, yang mengiringkan jenazah anaknya; juga pada waktu Ia menghibur wanita yang sembuh karena menyentuh jubah Yesus, dan yang mengakui perbuatannya namun malu, dan ketakutan.
Yesus juga dekat dengan anak-anak kecil, begitu terharu pada saat kematian Lasarus yang menimpa keluarga sahabat dekatnya di Betania. Mungkinkah Yesus pada peristiwa-peristiwa sedih dan haru itu, sudah mengingat bahwa pada suatu ketika nasib buruk akan menimpa diri-Nya sebagai manusia? Yesus memang tidak tergolong orang yang dimanja dan diuntungkan oleh dunia. Ia harus menanggung konsekuensi, menemui nasib malang, karena menentang para penguasa dunia, yang menghambat datangnya Kerajaan Allah. Untuk itu Ia harus mati, ditangisi seperti orang menangisi anak sulung, dan demikian Yesus sendiri jadi mempribadikan Kerajaan Allah dalam diri-Nya. Yesus tambah berharga dengan sengsara dan kebangkitan-Nya bagi kita.

Berkah Dalem.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *