Nyonya De Gaulle pergi ke petugas pemakaman dan berkata bahwa dia ingin memesan tanah makam untuk suaminya yang sedang sakit. Petugas itu dengan gembira membawanya ke balik bukit di atas lembah yang sangat indah.
Katanya, “Inilah tempat istirahat yang pantas untuk suami Anda, dan harganya hanya 200.000 Franc.”
Nyonya De Gaulle menarik nafas mendengar jumlah itu, tetapi petugas makam itu berkata lagi, “Pasti dia layak mendapat tanah seharga itu.”
Nyonya De Gaulle menjawab, “Tetapi dia hanya ingin dimakamkan di sini selama tiga hari saja.”
***
Seringkali kita tidak bisa memahami makna dari sebuah peristiwa atau sebuah kejadian yang kita alami atau kita saksikan. Kadang kita juga tidak habis mengerti, bahwa ada orang yang bisa mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain atau orang yang sedang mengalami musibah. Keserakahan dan kerakusan juga dilakukan manusia terhadap alam, bumi dan isinya. Memanfaatkan alam secara sembrono dan tidak bijaksana telah menyebabkan keseimbangan alam terganggu, kalau tidak mau kita sebut rusak.
Pandemi Covid yang sekarang tengah melanda dunia, diyakini sebagai bentuk “protes alam” terhadap kerusakan moral dan kerusakan alam yang dilakukan manusia, sehingga keseimbangan alam terganggu. Secara iman kita meyakini juga bahwa inilah “cara Tuhan” untuk menyadarkan kita bahwa bumi dan alam seisinya ini adalah sebuah anugerah atas kehidupan manusia, yang seharusnya kita jaga dan kita rawat.
Kematian Yesus di kayu salib adalah sebuah fakta dan realita dari keangkuhan, kesombongan, iri, dengki dan manipulasi kejahatan yang dilakukan manusia, ini sebagai gambaran atau tanda bahwa manusia mampu mengorbankan sesamanya demi kepentingan pribadinya. Kebangkitan Kristus adalah tanda kemenangan atas kegelapan, yang membawa harapan baru, kehidupan baru bagi manusia.
Semoga peristiwa Pandemi Covid 19 ini, menyadarkan manusia untuk menghormati dan menjaga lingkungan hidup, sebagai alam tempat hidup kita, yang selain kita manfaatkan secara bijaksana juga harus kita rawat dan kita lestarikan. Hal ini sekaligus sebagai persembahan terbaik yang kita berikan kepada Tuhan, Sang pemilik alam semesta ini. Semoga di era baru ini kita dapat bersahabat dengan alam.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling