Mobil pribadi tak lagi beranjak dari garasi. Jet pribadipun terparkir rapi di bandara. Lalu lintas udara telah ditutup. Masing-masing negara focus untuk merawat warganya, berperang melawan musuh kecil yang tak terlihat.
Setiap manusia terkurung dalam kamarnya. Pakaian dari designer terkenal, sepatu dan jam bermerek, minyak wangi dan seonggok alat make up kehilangan artinya, tergeletak tak berguna.
Tak ada lagi meeting mendadak ataupun bisnis meeting yang menyita waktu sehingga sering kali kita tak punya lagi waktu untuk keluarga dan untuk Tuhan.
Tak ada lagi pesta yang harus dihadiri, tak ada lagi nonton bareng, tak ada pula tongkrongan di cafe, tak ada lagi arak2an dan pesta seni, bahkan uang pun terhenti di bank.. semua tak ada arti.
Bahkan hall gereja yang megah dan mahal pun sekarang kosong, tiba waktunya setiap orang menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran di dalam hati.
Yang kita butuhkan hanya makanan dan udara tuk di hirup, kita hanya ingin hidup. Selebihnya menjadi tidak penting lagi.
Dunia tak pernah melihat kesombongan narsis seperti di jaman ini!
Kabar baiknya; kita diberikan 1 kesempatan lagi untuk introspeksi, melihat kedalam diri, bertanya kepada Tuhan: “Kenapa Tuhan membiarkan saya hidup?” Untuk bersuka2 atau untuk membeli mobil barukah? Atau mungkin untuk menyelesaikan pendidikan sarjana?
Apakah tujuan hidupku sekarang? Apakah tujuan hidupku setelah pandemi Covid 19?
Mengapa Tuhan menyelamatkan aku dan mengijinkan yang lain mati?
***
Setelah mengkhianati Yesus dengan 30 keping uang perak, Yudas hanya merasakan kegembiraan sesaat. Kegembiraan dan kebahagiaan sementara itu berganti menjadi penyesalan dan kesedihan yang berpuncak pada kematian, Yudas bunuh diri. Ketika orang hanya mementingkan kehidupan duniawi dengan segala rancangan dan godaannya, manusia dapat mudah jatuh dalam dosa, juga karena kesombongannya. Pada saat jatuh dalam jurang dosa, seringkali orang tidak mau bertobat dan berusaha memperbaiki kesalahannya, hanya putus asa, lalu berpikir pendek, mengakhiri hidupnya. Sebuah kekosongan jiwa. Itulah yang dialami Yudas dan banyak manusia sampai sekarang ini.
Mengapa Yesus membiarkan Yudas mengkhianati-Nya, padahal Dia tahu dengan rencana yang sudah dirancang Yudas?
Misteri Allah terhadap sesuatu kejadian atau masalah sangat sulit dipahami. Tetapi pada akhirnya, akan ada sebuah pemahaman dan pengertian yang ingin Tuhan sampaikan dari kejadian itu. Maka bersabar dan bertahanlah dalam situasi sulit ini. Akan ada pada saatnya Matahari bangun dari tidurnya.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling