Selama dua puluh tahun Professor Edwin R.Keedy dari Fakultas Hukum Universitas Pennsylvania biasa memulai kuliah dengan menuliskan dua angka di papan tulis : 4 dan 2. “Apa hasilnya?” tanyanya.
Salah seorang murid menjawab, “Dua”, tetapi Keedy akan melewatinya. Murid lain menjawab, “Enam”. Beberapa murid menjawab kemungkinan hasilnya, “Delapan” dan Profesor itu menggelengkan kepalanya.
Akhirnya Keedy menunjukkan kesalahan bersama mereka : “Kalian semua tidak menanyakan pertanyaan kunci : Apa masalahnya? Jika kalian tidak mengetahui masalahnya, maka kalian tidak akan bisa mengetahui jawabannya.”
Taktik ceramah Dr.Keedy itu sangat serius. Dia tahu bahwa dalam hal hukum, seperti halnya dalam hidup sehari-hari, orang menghabiskan banyak waktu untuk memecahkan suatu masalah yang bukan masalah yang sebenarnya.
***
Dahulu pada saat kita sekolah, kita bisa mengetahui dan memahami banyak hal itu karena kita diajarkan dan dibantu oleh seorang guru. Pengetahuan kita tentang pemahaman kita, tidak langsung begitu saja datang kepada diri kita. Ini berarti bahwa kita membutuhkan bimbingan dari orang lain supaya memperoleh jawaban yang pasti, saat mengalami kebingungan dan keraguan. Pengajaran Yesus tentang diri-Nya sebagai “Roti Hidup”, berlanjut keajakan untuk percaya kepada-Nya dan jaminan akan kehidupan kekal. Yesus melanjutkan bahwa mereka yang percaya itu sesungguhnya “ditarik” oleh Bapa yang telah mengutus Dia. Mereka yang percaya kepada Yesus sebagai roti kehidupan telah dibantu oleh Bapa untuk sampai pada iman yang benar, dan kelak akan dibangkitkan pada akhir zaman. Yesus juga menyebut menawarkan diri-Nya sebagai “makanan dan minuman”, bahwa dengan menyantap Tubuh Yesus adalah sebuah tindakan misteri iman, dengan menyantap Tubuh Yesus kita juga menyantap seluruh peristiwa Yesus, pengajaran-Nya, tindakan-Nya, hidup-Nya, karya-Nya, penderitaan dan wafat-Nya dan kebangkitan-Nya. Manusia tidak paham dengan apa yang dimaksudkan oleh Yesus tentang “makan daging anak manusia” dan “minum darah-Nya” karena manusia hanya bisa memahami makanan secara duniawi yang bisa dicerna dan biasa dicerna dalam kehidupan manusia. Yang dimaksud dengan makanan dan minuman anak manusia adalah Tubuh Yesus sendiri, bahwa dengan makan daging-Nya dan minum darah-Nya, manusia akan mencapai hidup yang kekal dan Yesus akan membangkitkan pada akhir zaman. “Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.”
Pahamilah masalahnya dan engkau akan menemukan jawabannya.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling