Sebuah Kasus Ternak

  • infokatolik
  • Oct 04, 2024

Kisah Nasruddin Hoja

Sebuah Kasus Ternak

Nasruddin Hoja, adalah figur sufi yang dipercaya hidup pada abad ke-13 di Turki. Nasruddin biasanya tampil dengan keledainya. Hoja sendiri memiliki arti “guru”. Nasruddin juga mendapat sebutan atau gelar “Mullah”, karena mempunyai pengetahuan hukum agama Islam dan ahli dibidang Teologi.

Sebuah Kasus Ternak

Disuatu waktu ketika Nasruddin masih kecil, ada seorang warga kampung bernama Abdullah, orang-orang di kampungnya Nasruddin sudah menganggap Abdullah adalah seorang yang bijaksana. Setiap ada masalah atau perselisihan, mereka akan datang menemui Abdullah untuk mendapatkan nasehat atau jalan keluar permasalahan mereka. Abdullah memiliki sebuah Buku Besar Hukum. Seperti pada umumnya orang di kampungnya, dia juga mempunyai sebidang tanah berupa kebun sayur dan beberapa ekor kambing. Dia sangat menyukai kebon sayurnya dan menyayangi kambing-kambingnya.
Pada suatu pagi, secara tergesa-gesa Nasruddin muda datang ke rumah Abdullah untuk mengeluh dan menyampaikan rasa kekecewaannya.
“Pak Abdullah, saya lihat ada kambing anda yang masuk ke dalam kebon sayur kami,” Nasruddin menyampaikan.
“Betulkah?” jawab Abdullah tidak percaya.
“Ya dan mereka menyebabkan banyak kerusakan. Itu berarti kami tidak bisa panen sayur bulan ini. Kami ingin tahu, apa yang dikatakan “Buku Besar Hukum” untuk masalah ini,” Nasruddin menjelaskan.
“Hewan itu tidak punya pikiran, jadi mereka bertindak tanpa alasan,” jelas Abdullah. “Pemiliknya tidak bisa dituntut untuk bertanggung-jawab atas tindakan ternaknya. Tidak mendapat hukuman. Apakah itu jelas?” tanya Abdullah.

“Tolong dijelaskan sekali lagi, saya agak kurang paham pada penjelasan bagian akhir?” kata Nasruddin.
“Dalam kasus ini, pemilik tidak dapat dituntut untuk bertanggung-jawab,”kata Abdullah kemudian.
“Oh begitu,” Nasruddin tersenyum penuh arti, kemudian dia berkata, : “Ooops, maaf pak Abdullah, saya salah ngomong. Seharusnya kambing saya yang masuk dan merusak kebon sayur anda,” kata Nasruddin meralat.
“Oh ya?” Abdullah terkejut. Dia mengerutkan dahinya dan berkata : “Ayo coba kita lihat, apa yang tertulis menurut Hukum untuk kasus ini,” kata Abdullah. Dia segera mengambil buku besarnya dan membuka dengan cepat, tetapi didalam hatinya dia menyadari bahwa Nasruddin sudah mempermainkannya, cukup cerdik untuk anak seusianya.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *