Minggu Adven III, “Terpanggil Sejak Kandungan Ibu”

  • infokatolik
  • Apr 26, 2025

Bacaan Liturgi, Minggu Adven III, “Terpanggil sejak kandungan Ibu”, Kamis, 19 Desember 2019

Bacaan Pertama

Hakim-hakim 13:2-7.24-25a

Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak. Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: “Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.” Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: “Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.” Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 71:3-4a.5-6ab.16-17
Refr. Mulutku penuh dengan puji-pujian untuk mengidungkan kemuliaan-Mu.

– Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku.
Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
– Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
– Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:5-25

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.” Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.” Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan

Di dunia, tidak ada seorang ibu pun yang menginginkan buah hatinya lahir dengan kelainan. Biasanya, yang diharapkan orang tua ialah anak yang sehat dan dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas. Namun kadang tidak semua ibu mengalami keberuntungan mendapatkan kehamilan yang ideal bahkan ada yang kurang beruntung karena tidak memiliki anak.
Kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran pada saat ini, sudah memungkinkan seorang ibu memiliki akses perawatan dan persalinan yang mudah agar dapat ‘mencetak’ bayi yang sehat dan berkualitas. Sementara bagi pasangan suami istri yang kurang beruntung karena tidak memiliki anak, di saat ini di banyak RS juga terdapat klinis bayi tabung yang dapat membuat bayi tabung (namun hal ini masih menjadi perdebatan dan tentangan dari kelompok agama, karena dinilai melawan kodrat awal mula kehidupan).
Di RS yang memiliki ilmu kesehatan kandungan yang modern, dengan fasilitas medis dan dokter yang lengkap, sudah dapat mendeksi dini kelainan kehamilan dan kelainan pada bayi.

Peran orang tua dalam hidup anak sangat penting dan berperan sangat dominan. Darah dan hidup diberikan lewat orang-tua. Dalam kandungan ibu selama 9 bulan anak ikut hidup dari denyutan jantung ibu. Ia berbagi dengan ibu dalam segala perasaan di hati, baik ketika terkejut, mengalami penderitaan ataupun pada saat mengalami kegembiraan. Bapa selaku pembangkit hidup, bertindak sebagai pewarta gembira, dan janji bakal tumbuhnya suatu kehidupan, yang meneruskan gambarannya. Apa yang dibawa oleh keluarga imam sejak Harun, sebagai pelayanan kesucian di Bait Allah, yang direnungkan dalam doa dan Kitab Suci, akan disumbangkan ke dalam jiwa si anak. Harapan dan dambaan juga dititipkan kepada si anak itu. Ibu yang menerima dan menyetujui doa harapan ini, membentuk dan mematangkan anak dalam aspirasi orang tua yang paling dalam.

Sementara itu Tuhan berperan lewat Roh Kudus dalam diri anak. Kejadian ini jelas nyata pada pembentukan Yohanes sejak dari kandungan ibu. Kalau pada Simson dijanjikan kekuatan fisik badan dan lengan, maka pada Yohanes dilimpahkan kekuatan roh yang memungkinkan dia “untuk membuat hati” bapa-bapa berbalik kepada anak-anak (ayat 17). Kekuatan doa dan tirakat orang tua berbeda pada dua tokoh ini, dan kekuatan Roh yang diturunkan berbeda juga. Tuhan menggunakan perantaraan orang-tua, tetapi akhirnya cinta dan pilihan Tuhan sendiri yang menentukan benih-benih untuk pertumbuhan manusia selanjutnya. Manusia yang dilahirkan tetap mempunyai kemauan bebas untuk terus setia seperti Yohanes, atau jatuh bangun dalam panggilan seperti Simson. Kita semua membawa panggilan sejak kandungan ibu. Tanggapan setiap dari kita ikut menentukan arah dan perkembangan selanjutnya.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *