Minggu Adven IV, “Menyambut Sang Fajar”

  • infokatolik
  • Apr 03, 2024

Bacaan Liturgi, Minggu Adven IV, “Menyambut Sang Fajar”, Selasa, 24 Desember 2019

Bacaan Pertama

2Sam 7:1-5.8b-12.16

Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling, berkatalah raja kepada nabi Natan: “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” Lalu berkatalah Natan kepada raja: “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab TUHAN menyertai engkau.” Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian: “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 89:2-3.4-5.27.29
Refr. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.

– Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya,
hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
– Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu Untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun.”
– Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku denganya akan Kupegang teguh.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:67-79

Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus? untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan

Kristus diramalkan sebagai Surya pagi, yang segera akan datang mengunjungi umat-Nya, sebab dengan kelahiran Yohanes Pembaptis fajar telah menyingsing di ufuk Timur. Kunjungan Tuhan yang diramalkan Zakaria itu dalam rangka pemberkatan, penyelamatan yang telah dijanjikan. Waktu pembebasan semakin dekat, dan dengan mendekatnya hari, harapan jadi semakin meningkat. Di lingkungan umat Israel berbagai pemikiran muncul, tetapi keluarga yang menyaksikan tumbuh merekahnya janji Tuhan dalam lahir dan perkembangan anaknya itu mempunyai keyakinan sendiri. Kunjungan Tuhan itu pemenuhan janji kepada Raja Daud, yang difirmankan oleh nabi-nabi, kurnia kepada Bapa leluhur Abraham. Melepaskan Israel dari musuh bukan ditujukan kepada orang-orang Romawi bangsa penjajah, tetapi lebih kepada musuh umat manusia, yang berkuasa karena kegelapan dan dosa, dan mencengkam dunia dan bangsa dalam ketakutan dan maut.
Dalam masa penantian ini anak keluarga, yang baru dilahirkan ayahnya sebagai sang nabi Allah, dengan tugas mempersiapkan jalan Tuhan, memberi pengertian kepada umat akan keselamatan dengan ajarannya, untuk pengampunan dosa. Bapa yang sudah tua, yang tidak lagi mengharapkan pancaran sinar Sang Surya kebenaran dari ketinggian sudah merasa bahagia bisa menimang putranya, yang akan menyongsong datangnya Surya pagi dari tempat yang tinggi. Bagi umat Israel sejarah, rahmat dan belas kasih Allah itu sudah keyakinan lama, pengalaman bangsa sejak awal mula, yang setiap kali lebih ditegaskan, menjadi terang yang menyinari kegelapan, membebaskan orang dari maut. Digambarkan kesayangan Allah sebagai tangan orang tua, yang dengan lembut, “mengarahkan kaki kita ke jalan damai sejahtera” pada malam Natal nanti.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *