Minggu Biasa V, Hari Biasa, “Orang hanya Puas dengan Menjamah Jumbai-Nya dan Disembuhkan”

  • infokatolik
  • Apr 07, 2024

Kalender Liturgi, Minggu Biasa V, Hari Biasa, “Orang hanya puas dengan menjamah jumbai-Nya dan disembuhkan”, Senin, 10 Februari 2020
PW St. Skolastika, Perawan

Bacaan I

1Raj 8:1-7.9-13

Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub; sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN. Pada waktu itu berkatalah Salomo: “TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.

Mzm 132:6-7.8-10
– Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar.
“Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
– Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahataan-Mu,
Engkau serta tabut kekuasaan-Mu! Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi! Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya

Mat 4:23
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:53-56

Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Bacaan Injil pada hari ini mengisahkan Yesus yang baru saja mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Segera Dia didatangi oleh banyak orang di daerah itu, yang datang dengan mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya. Yesus di mana pun Dia berada, Dia akan didatangi oleh orang dari berbagai desa atau kampung atau kota yang membawa orang-orang sakit. Mereka membawanya dan meletakkannya di pinggir jalan, di pasar dan berusaha untuk menjamah jumbai jubah-Nya.
Pada zaman Yesus hidup di dunia, Ia dicari-cari terutama untuk penyembuhan-Nya, tetapi kurang dicari untuk masalah “ajaran-Nya”, dan kurang lagi untuk masalah contoh hidup dan demi keselamatan dunia. Demikian juga pada saat sekarang, Ia hanya dicari sekedar untuk mendapatkan penyembuhan, keringanan dalam menanggung penderitaan hidup, bahwa Ia masih mampu untuk lebih dan sedia untuk memberikan lebih, mencurahkan seluruh tenaga, hidup dan darah-Nya untuk keselamatan siapa saja, yang datang kepada-Nya, namun itu tidak pernah ditanyakan. Apa manusia cepat puas dengan sedikit di bidang rohani? Apa mereka tidak merasa membutuhkan? Tidak diberitakan tentang kemungkinan yang lebih besar? Kita wajib memperkenalkan Yesus seutuhnya!

Menjamah jumbai sudah menyembuhkan, cukup untuk keselamatan. Namun Tuhan tidak hanya datang untuk menyembuhkan, melainkan untuk memberikan hidup yang berkelimpahan.

Pada saat di Nasareth Yesus tidak dapat berbuat banyak, karena orang-orang di sana kurang percaya. Mungkin kita lambat laun juga terbiasa dengan Yesus dengan gambaran kita sendiri, “pengalaman” kita, yang serba kurang : baik itu kurang percaya, kurang harapan, kurang cinta juga kurang minta, karena ukuran kita tentang cinta, kuasa dan kehendak Yesus itu terbatas saja. Ukuran jadi terbatas, karena kita sendiri yang membatasi Yesus dengan kekuatan manusia. Meskipun manusia super, kita tidak berani membiarkan Kristus sebagai Allah tetap Allah, yang mahakuasa, mahakaya, limpah dalam kurnia dan belas kasih-Nya. Yesus berkehendak memberi hidup yang sehat, kaya. sentosa, sejahtera dalam segala-galanya. Tetapi kita hanya mau menemui Yesus di sepanjang jalan, di pinggir jalan, tidak berani bertanya, “Rabi, di mana Engkau tinggal?” Lalu Yesus akan menjawab, “Mari datang dan lihatlah.” Kami belum pernah sungguh tinggal di rumah-Nya, maka belum pernah merasakan kebaikan-Nya. Kami takut dan ragu meminta, maka sedikit yang kita terima.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *