Minggu Biasa XXX. “Tuhan Juga Sayang Pada Pendosa Yang Mengakui Kedosaannya”

  • infokatolik
  • Jan 12, 2025

Minggu Biasa XXX. “Tuhan juga sayang pada pendosa yang mengakui kedosaannya”,  Minggu, 27 Oktober 2019

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Sir 35:12-14.16-18

Sebab Tuhan adalah Hakim, yang tidak memihak. Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak diabaikan-Nya, ataupun jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke awan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sampai mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti hingga Yang Mahatinggi memandangnya, dan memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 34:2-3.17-18.19.23
Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.

– Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
– Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
– Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan Kedua

Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius 4:6-8.16-18

Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku?kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka?, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil

Alleluya

2Kor 5:19
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 18:9-14

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Tuhan juga sayang pada pendosa yang mengakui kedosaannya.

Sebetulnya yang paling tidak perlu dikasihani oleh Tuhan itu pendosa, sebab dengan dosanya manusia ini menolak terang, memilih kegelapan, situasi bermusuhan dengan Tuhan… tetapi justru, apa daya si pendosa? Ia melukai diri, tanpa dapat menyembuhkannya, dapat merusak, tetapi tidak dapat memperbaiki, kecuali bila Tuhan berkenan mengulurkan tangan-Nya. Doa si pembea (nama yang sudah diartikan sama dengan pendosa) itulah “doa orang miskin yang menembusi awan… Ia tidak berhenti sampai yang Maha Tinggi memandangnya, sampai pinggang orang yang tidak berbelas kasihan diremukkan-Nya, sampai Ia membalas orang sekedar perbuatannya” (Sir 35:17-22).

Kepada orang Farisi yang menghitung-hitung perbuatan baiknya dengan pongah, yang dalam berbangga memuji diri, merendahkan orang lain, menghina dan menganggapnya sampah belaka : orang yang tidak “merasa apa-apa” itu sudah keterlaluan di mata Tuhan. Ia percaya diri, sudah merasa berjasa banyak kepada Tuhan dengan dermanya, dengan puasnya, dengan doanya. Ia tidak lagi butuh apa-apa, maka oleh Tuhan dibiarkan saja. Tetapi si pembea, yang pergi jauh-jauh, tidak berani menengadah ke langit, hanya memukul-mukul diri, “Ya Allah kasihanilah aku orang berdosa ini”, orang dosa ini mengakui dirinya berdosa, dan mengambil sikap yang benar ; dengan rendah hati menyerahkan diri penuh sesal kepada Tuhan, “orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak” (Luk 10:9-14).

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *