Minggu V Paskah, “Janganlah Gelisah Hatimu”

  • infokatolik
  • Nov 21, 2024

Kalender Liturgi, Minggu V Paskah, “Janganlah gelisah hatimu”, Minggu, 10 Mei 2020
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I

Pembacaan dari Kisah Para Rasul 6:1-7

Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.


Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Mzm 33:1-2.4-5.18-19
– Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
– Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
– Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bacaan II

Pembacaan dari Surat Petrus yang Pertama 2:4-9

Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 14:1-12

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Homili (RD Markus Edi Sucipto-Pastur Rekan Paroki St.Yoseph Palembang)

Bapak, ibu, saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Tentunya dalam kehidupan kita sehari-hari, kita pernah mengalami yang namanya gelisah, cemas, khawatir dan yang lainnya. Kita mengalami gelisah, entah karena pekerjaan kita yang tak kunjung selesai. Gelisah karena hari perkawinan sudah mau mendekat. Gelisah karena besok akan menghadapi ujian, dan kegelisahan-kegelisahan karena hal-hal yang lainnya.

Hari ini, Injil menegaskan pada kita semua, para murid agar tidak gelisah. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku, di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu.” Ternyata para murid pun yang dekat dengan Yesus juga mengalami kegelisahan. Pertanyaannya; mengapa mereka mereka gelisah?

Mereka gelisah karena mereka tidak dapat memahami misi Yesus dan rencana Allah Bapa. Maka, Yesus mendorong mereka untuk percaya pada Bapa dan juga pada-Nya.
Pertama Yesus menegaskan bahwa, barang siapa yang mengenal dan percaya kepada Dia, maka ia juga akan mengenal Allah Bapa. Sebab hanya melalui kenal dan percaya kepada Yesus, seseorang dapat datang kepada Allah Bapa. Yesus menegaskan diri-Nya sebagai “jalan kebenaran dan hidup.”

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Yesus adalah jalan; bukan sekedar jalan, bukan sekedar penunjuk jalan. Dialah yang dapat membawa setiap orang berdosa kepada Allah yang kudus melalui pengorbanan diriNya sendiri. Dia adalah kebenaran, bukan sekedar pewarta kebenaran. Kata dan karyaNya sepenuhnya dapat diandalkan untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Dia adalah hidup, bukan sekedar pemberi hidup. Dia adalah sumber kehidupan. Itu sebabnya Dia bisa memberikan hidup bagi orang yang percaya kepada-Nya. Kita, saya, anda, kita semua yang beriman percaya kepadaNya, akan memperoleh kehidupan abadi karena iman kepada Yesus.

Kedua, Yesus memberitahukan penyebab kepergianNya kepada Allah Bapa, yaitu mempersiapkan tempat bagi banyak orang. Ia berjanji, kelak akan kembali menjemput mereka para murid dan kita semua yang percaya kepadaNya. Ini merupakan janji eskatologis bagi kita bahwa, kelak setiap orang yang percaya akan bertemu denganNya dalam rumah Bapa. Hanya orang-orang yang sungguh mengenal Yesus yang akan menerimaNya. Janji ini adalah penghiburan dan peneguhan bagi iman kita. Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan, adalah fakta kebenaran ilahi yang sering sulit diterima oleh banyak orang.

Bagaimana dengan anda? Percayakah bahwa Yesuslah jalan kepada Allah Bapa. Kita semua diajak percaya kepada Allah dalam situasi suka dan duka, dengan mendengarkan sabda Tuhan. Dalam akhir Injil hari ini, Yesus menegaskan, sesungguhnya barang siapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan pekerjaan yang Aku lakukan. Bagaimana dengan kita, sungguhkah kita sudah percaya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus, ataukah kita percaya kepadaNya dalam situasi-situasi tertentu, ketika mengalami situasi “batas” karena terbentur, terhimpit, terjepit, baru kita mengandalkan Yesus Sang Sumber Hidup itu. Kita diajak memurnikan iman kita, kepercayaan kita, tugas perutusan kita, bahwa kita semua betul mengakui, mengimani, mengamini bahwa Yesus lah satu-satunya jalan kebenaran dan kehidupan itu sendiri.

Kita diajak belajar dari Kisah Para Rasul; mereka menggambarkan salah satu pekerjaan Kristus yakni menolong orang-orang yang membutuhkan, melayani para janda, marilah kita semua percaya kepada Yesus Sang Jalan Kebenaran dan Kehidupan itu, dan melakukan pekerjaan-pekerjaanNya sebagai murid Kristus. Kita bercermin diri. Semoga Tuhan memberkati.

Berkah Dalem.


Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *