Pembimbing dan Pelindung

  • infokatolik
  • Nov 21, 2024

Seorang pria pulang ke rumah pada suatu malam dan masuk ke dalam kegelapan karena listrik yang mati akibat hujan badai. Dia tidak mempunyai obor atau lampu atau lilin atau cahaya apapun. Hujan badai yang disertai petir terus berlangsung. Satu-satunya cara untuk bisa maju sedikit adalah ketika ada kilatan cahaya petir. Dia melakukan ini berkali-kali sampai bisa masuk ke dalam rumahnya, jika tidak maka ia akan tetap tinggal di tempat itu.

***

Apa yang dimaksud Yesus tentang “Kamu adalah Terang Dunia”? Apakah itu berarti kita harus menjadi seperti Lampu neon, senter, atau lilin yang dapat memancarkan terang? Jika demikian, apa yang terjadi kalau baterainya habis? Apa yang terjadi kalau habis bahan bakar? Apa yang terjadi kalau ada gangguan?

Yang dimaksud Yesus dengan menjadi terang berarti menjadi penunjuk jalan, sebagai pemandu jalan. Sebagai penunjuk jalan atau pemandu jalan itu, justru karena sudah lebih dahulu tahu jalan itu. Karena iman, pengetahuan, dan pengalaman kita dipercaya menjadi penunjuk dan pemandu jalan.

Di sini, menjadi terang berarti iman, pengetahuan, pengalaman rohani, perasaan kasih sayang merupakan pemandu dan penunjuk dalam jalan menuju keselamatan. Kita tahu dan percaya bahwa satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup adalah Yesus sendiri. Karena itu, Yesus memerintahkan supaya hendaklah terangmu bercahaya di depan orang. Ini berarti Yesus menghendaki supaya, kita berjalan mengikutiNya sebagai satu-satuNya jalan, kebenaran dan hidup. Dan perilaku hidup kita bisa menjadi contoh dan tuntunan bagi orang lain.

Sebagai konsekuensi langsung dari mengikuti Yesus, menjadi terang berarti berbuat baik. Terang itu adalah perbuatanmu yang baik. Di sini, muncul tuntutan dasariah bahwa sebagai orang beriman, darinya dituntut sikap dan perilaku Kristiani. Karena iman dan perbuatan adalah satu sebagaimana kita beriman dan berperilaku demi memuliakan Allah. Menurut Rasul Yakobus, iman tanpa perbuatan adalah mati, artinya iman yang kosong, iman yang tiada faedahnya, iman yang tidak bermanfaat. Orang-orang yang beriman, ia menghasilkan perbuatan baik dari perbendaharaan imannya.

Sebagai makhluk ciptaan yang unik dan istimewa, dengan memuliakan Bapa, kita membuahkan terang. Segala perbuatan baik yang kita lakukan adalah butir-butir ajaib untuk menghadirkan Allah dalam hidup bersama. Karena telah ditandaskan bahwa mengabdi manusia berarti memuliakan Allah. Mengasihi manusia berarti mengasihi Allah karena Allah adalah kasih.

Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *