PETUNJUK PRAKTIS MENGIKUTI MISA SECARA ONLINE

  • infokatolik
  • Jan 24, 2025

PETUNJUK PRAKTIS MENGIKUTI MISA SECARA ONLINE

  1. Persiapkan diri Anda sebaik-baiknya. Bersih, rapi dan berpakaian pantas sekalipun tidak harus formal. Persiapkan juga batin Anda, seperti layaknya mengikuti Misa di gereja.
  2. Pilihlah lokasi yang baik. Jika bersama anggota keluarga yang lain, bisa di ruang tamu atau ruang keluarga. Jika dilakukan secara pribadi, carilah tempat yang tidak mudah terganggu oleh orang lain (misalnya, di ruang doa atau kamar tidur yang memiliki meja dan kursi). Pastikan sinyal wifi lancar.
  3. Ikuti perayaan Ekaristi secara penuh. Jangan sepotong-sepotong. Fokus. Tinggalkanlah urusan yang lain dan tidak menerima telepon.
  4. Sebelum mengikuti tayangan Misa via online, ambilah waktu persiapan dengan berdoa secara pribadi.
  5. Silakan duduk sepanjang Misa. Tidak perlu berdiri atau berlutut. Sangat baik jika di depan tempat duduk Anda, terdapat meja yang dilengkapi dengan Salib dan Lilin menyala.
  6. Ikutilah misa dengan sungguh-sungguh secara penuh. Sebagaimana Misa di gereja, buatlah tanda salib pada awal dan akhir Misa. Berpartisipasilah secara penuh dengan menjawab bagian umat meskipun tidak harus diucapkan.
  7. Berdoalah secara pribadi pada saat Penerimaan Komuni. Silakan “Doa Komuni Batin” berikut ini:

Yesusku, aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku. Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sacramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu, dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu. Amin

 

Demikianlah PETUNJUK PRAKTIS MENGIKUTI MISA SECARA ONLINE dari infokatolik.id dikutip dari berbagai sumber.

Untuk Jadwal Misa Online bisa dilihat di

Misa Online MINGGU PRAPASKAH IV

Paroki Tangerang
Sabtu, 21 Mar pk. 17.00
Link : http://youtube.com/ParokiTangerang

Paroki Kutabumi
Minggu, 22 Mar pk. 08.30
Link : http://bit.ly/misa1

Minggu, 22 Mar pk.19.00
Link : http://bit.ly/misa2

Paroki Bintaro Jaya
Minggu, 22 Mar pk. 09.00
Link :
live.parokibintarojaya.id

Paroki Alam Sutera
Minggu, 22 Mar pk. 08.30
Link :
https://bit.ly/liveSantoLaurensius

Paroki Katedral Jakarta
Sabtu, 21 Mar pk. 16:00
Minggu, 22 Mar pk. 09:00 dan pk. 17:00
Link : https://www.youtube.com/channel/UCrp9wW8YF5VEb_7UeZx1DsQ

Paroki jalan Malang
Sabtu 21 Mar pk. 17:30
Minggu 22 Mar pk. 08:30 dan pk. 17:30
Link : https://stignatiusloyola.id/live

Paroki Theresia
Sabtu 21 Mar pk. 18.00,
Minggu 22 Mar pk. 06.00, 10.00, dan 19.00
Link : http://bit.ly/theresialive

Paroki Kramat
Sabtu 21 Mar pk. 17.00
Minggu 22 Mar pk. 08.00 dan pk. 16.00

Link :
https://www.youtube.com/channel/UCemkdnK9ii2pG1AeN6JngHw

https://m.facebook.com/Gereja-Hati-Kudus-Paroki-Kramat-255572521540709/?ref=bookmarks

Semoga Informasi Seputar Misa Online ini dapat infokatolik.id sampaikan, semoga memberikan bagi anda kemudahan dalam merayakan perayaan ekaristi secara online.

untuk teks misa untuk Keuskupan Agung Jakarta, Gereja Santa Perawan MAria Diangakat Ke surga Paroki Katedral

HARI MINGGU PRAPASKAH IV TAHUN A
“Turut Serta Dalam Karya Keselamatan Allah”
22 Maret 2020

Bapak/Ibu/Saudara/i ….
Selamat mengikuti Perayaan Ekaristi Hari Minggu Prapaskah IV
yang disebut juga Minggu LAETARE atau Minggu SUKACITA, dari
Gereja Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Paroki Katedral
Jakarta.

Perayaan Ekaristi akan dipersembahkan oleh: …..

Pengantar:
Minggu Prapaskah keempat disebut Minggu LAETARE atau Minggu
Sukacita karena penghiburan dari Allah di tengah berbagai macam
kondisi sulit yang dialami. Melalui bacaan-bacaan yang akan kita
dengar hari ini, kita diingatkan bahwa pertobatan bukan menjadi
beban melainkan menjadi kesempatan mengasah kepekaan diri dan
mengalami kasih Allah secara utuh. Di situlah, sukacita dapat
dirasakan dan seperti halnya kisah orang yang buta sejak lahir
disembuhkan Yesus, ia akhirnya mau turut serta dalam karya
keselamatan Allah, yaitu dengan menjadi saluran sukacita bagi
semua orang. Pertobatan membuat kita mengalami kesembuhan
dari kebutaan, bangkit dari kelumpuhan, dan lebih dalam lagi,
mengalami rahmat Allah sehingga memampukan kita menjadi
sarana Tuhan dalam mewartakan cinta kasih-Nya di dunia.
Saudara, marilah kita awali perayaan ekaristi …..dengan
menyanyikan lagu pembuka …. PS no……

RITUS PEMBUKA
Lagu Pembuka
Tanda Salib, Salam

Seruan Tobat
I Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan, dan aku
mengeluh sepanjang hari.
U Berbahagialah orang bila dosanya diampuni
I Aku mengakui dosaku di hadapan-Mu, Tuhan dan
kesalahanku tidak kusembunyikan.
U Berbahagialah orang bila dosanya diampuni
I Nasib orang berdosa sengsara belaka, tetapi orang yang
percaya kepada Tuhan dilimpahi kasih setia.
U Berbahagialah orang bila dosanya diampuni
I Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni
dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U Amin.

Tuhan Kasihanilah

Doa Pembuka

I Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Maharahim, melalui Yesus Putra-Mu, Engkau
telah mencurahkan kasih setia-Mu.
U Bukalah hati kami agar mampu merasakan kehadiran Sang
Juru Selamat dan mendengarkan Sabda-Nya.
I Sebab Dialah Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.

LITURGI SABDA

Bacaan I
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel (1 Sam 16:1b.6-7.10-13a)
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel,
“Isilah tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku
mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara
anak-anaknya telah kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak
Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh,
di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi
berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah terpancang pada
paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa
yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai
menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu
Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai,
“Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan
kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil
dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke
mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerahmerahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman,
“Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil
tabung tanduk yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di
tengah-tengah saudara-saudaranya.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan (PS 849)
Ulangan: Tuhanlah gembalaku, tak’kan kekurangan aku.
1/ Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan; ‘ku
dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang
tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya
yang kudus.
2/ Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
Bacaan II
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (Ef 5:8-
14)
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi
sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah
sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan
kebaikan, keadilan dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan
kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan
kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya,
telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja apa
yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah
memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh
terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah
terang. Itulah sebabnya dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang
tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan
bercahaya atas kamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil (PS 965)
Ulangan: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam
cahaya abadi.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38)

Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat
seorang yang buta sejak lahir. Maka Ia meludah ke tanah, dan
mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada
mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, “Pergilah, basuhlah
dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya, “Yang diutus”. Maka
pergilah orang itu, ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan
matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya dan mereka yang
dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia ini
yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada
pula yang berkata, “Bukan, tetapi Ia serupa dengan dia.“ Orang itu
sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Lalu mereka membawa orang
yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu
Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari
Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya,
bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan
adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku dan
sekarang aku dapat melihat.” “Maka kata sebagian orang-orang
Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak
memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah
seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?” Maka
timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula
kepada orang yang tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah
memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia
seorang nabi!”. Tetapi orang-orang Farisi menegur dia, “Engkau ini
lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?”
Lalu mereka mengusir dia keluar. Yesus mendengar bahwa orang itu
telah diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan
dia, Yesus berkata, “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?”
Jawabnya, “Siapakah Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.”
Kata Yesus kepadanya, “Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang
sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku
percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.

Homili

Syahadat/Aku Percaya….

Doa Umat

I Allah Bapa telah menerangi hidup kita melalui diri Yesus
Kristus Putra-Nya. Maka marilah dengan penuh suka cita, kita
panjatkan doa-doa kepada Allah Bapa:
L Ya Bapa, bimbinglah para pemimpin Gereja dengan terang-Mu
dalam menggembalakan umat-Mu. Semoga mereka mampu
menjadi teladan dan tanda kehadiran-Mu di tengah dunia yang
sedang berjuang mengatasi krisis dan kesulitan. Marilah kita
mohon…
U Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan
L Ya Bapa, tuntunlah para pemimpin masyarakat agar mampu
mengambil keputusan dan tindakan dengan bijaksana. Semoga
mereka membuka mata hati dan pikiran untuk bisa
mengupayakan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera untuk
semua lapisan masyarakat. Marilah kita mohon…
U Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan
L Ya Bapa, bantulah para pelayan masyarakat terutama mereka
yang bekerja di bidang kesehatan. Semoga mereka kaulimpahi
berkat kesehatan dan kekuatan serta ketulusan untuk
melayani dengan sungguh hati dan penuh sukacita. Marilah
kita mohon…
U Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan
L Ya Bapa, berkatilah kami semua dengan rahmat kesehatan dan
semoga saudara-saudari kami yang sakit menjadi pulih, serta
kehidupan kami umat manusia dipulihkan ke dalam suasana
yang aman, damai dan sejahtera. Marilah kita mohon…
U Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan

Ujud Evangelisasi:
L: Ya Bapa, semoga umat Katolik di Negara Republik Rakyat
Tiongkok bertahan dalam keteguhan iman pada Injil dan
bertumbuh dalam persatuan. Marilah kita mohon:
U: Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan

Ujud Gereja Indonesia
L: Ya Bapa, semoga di tengah merebaknya mal-mal modern, pasar
tradisional tetap bisa berfungsi dan memperoleh hak hidupnya,
sehingga pedagang-pedagang kecil tetap bia menjalankan
aktivitas ekonominya. Marilah kita mohon:
U: Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan
…… hening sejenak ……
I Allah Bapa kami, Putra-Mu telah bersabda: “Akulah terang
dunia”. Perkenankanlah kami selalu mengalami terang kasihMu dan dengarkanlah doa pengharapan kami dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

LITURGI EKARISTI

Lagu Persiapan Persembahan

Doa Persiapan Persembahan

I Allah Bapa yang Mahabaik, kami hendak mempersembahkan
suka duka hidup kami kepada-Mu.
U Sudilah Engkau mempersatukan persembahan ini dengan
Tubuh dan Darah Putra-Mu yang akan membawa keselamatan
abadi bagi kami.
I Sebab Dialah, Tuhan dan penebus dosa kami. Amin.
Prefasi Prapaskah
Kudus – Doa Syukur Agung (DSA)
Bapa Kami – Doa Damai
Anak Domba Allah
Komuni

Doa Tahun Keadilan Sosial KAJ
Allah Bapa, puji dan syukur atas rahmat-Mu yang berlimpah.
Engkau mengajarkan bahwa setiap pribadi berharga dan pantas
dicintai.
Dalam terang Roh Kudus, ajarilah kami menyadari bahwa kami
semua dipanggil untuk mengasihi dan berbuat adil bagi sesama.
Engkau menghendaki kami memperhatikan kehadiran dan
kebutuhan sesama, serta menghormati martabat manusia.
Bimbinglah kami menjadi pribadi yang semakin tangguh, berhikmat
dan berkeadilan mengikuti teladan Yesus Putra-Mu.
Bantulah kami mewujudkan damai sejahtera bagi sesama dan alam
ciptaan-Mu.
Bunda Maria, Bunda Umat Berhikmat, Bunda segala suku,
doakanlah kami. Amin

Doa Sesudah Komuni
I Marilah berdoa:
Allah Bapa Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu karena
melalui dan dalam Yesus, Engkau telah menerangi hidup kami
dengan menyingkapkan siapa Allah dan apa yang menjadi
rencana keselamatan.
U Bantulah kami agar juga mampu memancarkan terang-Mu
kepada sesama kami lewat perkataan dan tindakan kami
sehari-hari.
I Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang
masa. Amin.

RITUS PENUTUP
Berkat Penutup
Perutusan
Lagu Penutup

 

Untuk Misa Online Keuskupan Agung Semarang, Teks Misa nya sebagai berikut :

Teks Ekaristi Hari Minggu Prapaskah IV 21-22 Maret 2020

RITUS PEMBUKA

Antifon Pembuka (bdk. Yes. 66:10-11)

Bersukacitalah, hai Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu se­­mua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.

 

Pengantar

I     Minggu Prapaskah keempat disebut pula Minggu LAETARE atau Minggu Sukacita. Di mana sukacita itu? Bukankah se­ru­an pertobatan justru semakin diku­mandangkan? Suka­­­cita di sini terungkap seperti disebut dalam antifon pembuka, sukacita karena penghiburan dari Allah. Oleh karena itu, pertobatan bukan menjadi beban melainkan men­­jadi kesempatan menga­lami kasih Allah yang lebih utuh. Pertobatan akan membuat orang serasa mengalami kesembuhan dari kebutaan, bangkit dari kelumpuhan, dan lebih dalam lagi mengalami rahmat Allah yang diberikan kepada kita.

 

Tobat

I     Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah membuka mata si buta, sehingga ia dapat memandang Engkau sebagai Penyelamat dunia. Tuhan, kasihanilah kami.

U   Tuhan, kasihanilah kami.

I     Engkau telah membutakan mata mereka yang tidak mau mengakui kelemahannya dan menutup diri terhadap yang benar dan luhur. Kristus, kasihanilah kami.

U   Kristus, kasihanilah kami.

I     Engkau telah membuka mata kami, sehingga kami da­pat me­lihat dan mengakui dosa-dosa kami, serta me­­man­dang Engkau sebagai Penyelamat kami. Tuhan, kasihanilah kami.

U   Tuhan, kasihanilah kami.

Madah Kemuliaan ditiadakan

 

Doa Pembuka 1

I     Marilah kita berdoa. (hening sejenak)

Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah me­mulihkan hubungan damai dengan umat ma­nusia secara meng­agumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hi­dup, bergegas me­nyong­song hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

  Amin.

Doa Pembuka 2

    Marilah kita berdoa. (hening sejenak)

Allah Bapa kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah membuka hati kami untuk melihat kasih-setia-Mu. Kami mohon, berilah kami hati yang hidup dan peka untuk men­dengarkan sabda-Nya serta berilah kami mata yang baru agar dapat memandang-Nya sebagai Juru Selamat yang akan membebaskan kami dari kegelapan dosa dan maut. Dialah Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

  Amin.

 

 

LITURGI SABDA

Bacaan Pertama (1Sam. 16:1b.6–7.10–13a)

Sejak masa muda, Daud sudah menyatakan kerinduannya kepada Allah. Hati Daud yang sungguh-sungguh mendambakan Allah menjadi alasan utama Allah mengurapinya menjadi raja menggantikan Saul bagi umat Israel. Daud dipakai Tuhan untuk karya keselamatan-Nya. Orang yang dipakai Tuhan, pasti dikaruniai hikmat dan urapan Roh. Tanpa hikmat dan urapan Roh, karya manusia tidak akan optimal dan kehendak Tuhan tidak akan dilaksanakan secara sempurna.

   Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:

Daud diurapi menjadi raja Israel.

Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan ke­pada Samuel, ”Isilah tabung tandukmu dengan mi­­nyak, dan per­gilah. Aku mengutus engkau ke­pada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, ”Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi ber­firmanlah Tuhan kepada Samuel, ”Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, ”Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, ”Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, ”Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing dom­ba.” Kata Samuel kepada Isai, ”Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, ”Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi mi­nyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U   Syukur kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan (Mzm. 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul:lih.1)

Ulangan: Tuhanlah gembalaku, tak ’kan kekurangan aku.

Ayat:

  1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ’ku di­baring­kan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ’Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
  2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu itulah yang menghibur aku.
  3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
  4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

 

Bacaan Kedua (Ef. 5:8–14)

Penebusan Kristus menjadikan setiap orang yang percaya kepada-Nya beralih dari kegelapan menuju hidup yang terang. Orang yang hidup dalam terang sudah semestinya hidup dalam kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Segala ke­utamaan itu bukan usaha manusia namun merupakan berkat cahaya Kristus. Sedangkan mereka yang hidup dalam kegelapan akan melakukan perbuatan-perbuatan yang memalukan dan membinasakan.

   Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:

Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.

Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah ke­gelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya, telanjangilah perbuatan-per­buat­­­­­an itu. Sebab menyebut saja apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu men­jadi tampak, sebab semua yang tampak adalah terang. Itu­lah sebabnya dikatakan, ”Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

  Syukur kepada Allah.

 

Bait Pengantar Injil (Yoh. 8:12b)

S    Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

U   Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

S    Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.

  Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

 

Bacaan Injil (Panjang) Yoh. 9:1–41

Yesus adalah terang yang membebaskan manusia yang percaya kepada-Nya dari kegelapan maut. Mereka yang dengan rendah hati menerima terang itu, akan menerima tidak hanya terang fisik, namun juga terang iman. Ia dimampukan oleh Yesus untuk semakin mengenal dan menerima Yesus tidak hanya sebagai nabi, atau yang datang dari Allah, melainkan sebagai Anak Allah. Namun, mereka yang sombong atau bahkan menolak terang itu dengan berbagai tipu daya justru akan jatuh dalam kegelapan. Mereka akan menjadi buta terhadap keselamatan yang ditawarkan oleh Allah.

I     Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat.

Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia me­­lihat seorang yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya ber­tanya kepada-Nya, ”Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, ”Bukan dia dan bukan juga orang tua­­­nya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, ”Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya: ”Yang Diutus”. Maka pergi­lah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek. Maka te­tangga-tetangganya, dan me­reka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, ”Bukankah dia ini yang selalu mengemis?” Ada yang ber­kata, ”Benar, dialah ini!” Ada pula yang berkata, ”Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata, ”Be­nar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, ”Bagaimana matamu menjadi melek?” Jawabnya, ”Orang yang disebut Kristus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkatalah kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, ”Di ma­nakah Dia?” Jawabnya, ”Aku tidak tahu.” Lalu, mereka mem­­bawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan me­melekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana ma­ta­­nya menjadi melek. Jawabnya, ”Ia mengoleskan aduk­an tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan se­­karang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu, ”Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, ”Ba­gaimanakah seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang tadinya buta itu, ”Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?” Jawabnya, ”Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat melihat. Maka mereka memanggil orang tuanya, dan bertanya kepada mereka, ”Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, ”Yang kami tahu dia ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Te­tapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri, sebab ia sudah dewasa; ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui Yesus sebagai Mesias akan di­kucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu berkata, ”Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu me­­reka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata kepadanya, ”Katakanlah kebenaran di ha­dap­an Allah: Kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.” Jawabnya, ”Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, ”Apa­kah yang diperbuat-Nya kepadamu? Bagai­mana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya, ”Telah kukatakan ke­pada­mu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa ka­mu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kali kamu mau menjadi murid-Nya juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, ”Engkau saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepadanya mereka, ”Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, me­­lainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan ke­hendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah mendengar bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, ”Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir oleh orang-orang Farisi. Maka, ketika bertemu dengan dia, Yesus berkata, ”Percayakah eng­­­­kau ke­pada Anak Manusia?” Jawabnya, ”Siapakah Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya, ”Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!” Kata orang itu, ”Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah Yesus. Kata Yesus, ”Aku da­tang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus, ”Apakah itu berarti kami juga buta?” Jawab Yesus kepada mereka, ”Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata ’Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.

U   Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

 

Bacaan Injil (Singkat) Yoh. 9:1.6–9.13–1 7.34–38

    Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat.

Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia me­lihat seorang yang buta sejak lahir. Maka Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu meng­­oleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, ”Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam arti­nya: ”Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia mem­basuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan me­reka yang da­hulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, ”Bukankah dia ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, ”Benar, dialah ini!” Ada pula yang berkata, ”Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata, ”Benar, akulah dia.” Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus meng­aduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya ke­padanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya, ”Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku mem­basuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu, ”Orang ini tidak da­tang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, ”Bagaimanakah seorang ber­dosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula ke­pada orang yang tadinya buta itu, ”Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?” Jawabnya, ”Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang Fa­risi menegur dia, ”Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir oleh orang-orang Farisi. Maka, ketika bertemu dengan dia, Yesus berkata, ”Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, ”Siapa­kah Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya, ”Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!” Kata orang itu, ”Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah Yesus.

Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.

U   Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

 

Homili

Syahadat

 

Doa Umat

I     Melalui Kristus Putra-Nya, Allah Bapa begitu me­ngasihi kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya dengan penuh harapan.

L    Bagi para pemimpin Gereja.

Semoga Allah Bapa Mahabijaksana memberkati para pe­mim­pin Gereja agar selalu ramah dan bijaksana seperti Kristus dalam menggembalakan umat yang tengah berziarah menuju Kerajaan keselamatan-Nya. Marilah kita mohon …

  Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

L    Bagi para pejabat pemerintahan.

Semoga Allah Bapa Mahabaik memberikan terang sinar kasih-Nya bagi para pejabat pemerintahan kita sehingga mereka dengan giat mengusahakan segala sesuatu yang di­­perlukan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Marilah kita mohon …

  Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

L    Bagi mereka yang sakit dan cacat mental.

Semoga Allah Bapa Mahabelaskasih membangkitkan rasa belas kasih kita terhadap mereka yang sakit dan cacat mental agar mereka itu jangan sampai dilalaikan ataupun disingkirkan, melainkan dirawat dengan cinta kasih. Marilah kita mohon …

U   Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

L    Bagi kita di sekitar altar ini.

Semoga Allah Bapa sumber cahaya sejati menerangi hati dan budi kita agar semakin mengenal Dia dan Kristus Putra-Nya, serta semakin menghayati mar­tabat kita sebagai putra dan putri cahaya. Marilah kita mohon …

  Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

    Allah Bapa Yang Mahakudus, dengarkanlah doa kami. Per­kenankanlah kami bersyukur kepada-Mu atas segala anu­gerah yang telah kami terima. Buatlah kami tenang karena percaya akan memperoleh apa yang kami harapkan dalam dan karena Kristus, Tuhan kami.

  Amin.

 

LITURGI EKARISTI

Doa Persiapan Persembahan 1

I     Ya Allah, dengan gembira kami mengunjukkan per­sembahan yang membawa keselamatan kekal bagi kami. Kami mohon, semoga kami sanggup merayakan kurban ini dengan penuh iman dan mewujudkannya dengan pantas dalam hidup kami demi keselamatan dunia. Dengan pengantaraan Kris­tus, Tuhan kami.

U   Amin.

Doa Persiapan Persembahan 2

I     Ya Allah, terimalah persembahan kami ini. Semoga Eng­kau selalu menjiwai kami untuk dengan gembira hati mem­per­sembahkan hidup kami, pengendalian diri dan mati raga kami demi keselamatan jiwa kami. Demi Kristus, Tuhan kami.

U   Amin.

 

Prefasi (Orang yang Lahir Buta)

I     Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal: dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Dengan misteri penjelmaan-Nya, Ia menuntun umat manu­sia yang berjalan dalam kegelapan, masuk ke dalam terang iman, dan lewat sakramen kelahiran kembali, Ia mengangkat semua yang lahir sebagai budak dosa lama, menjadi anak angkat Allah.

Dari sebab itu, dengan sujud menyembah, segala makhluk sur­gawi dan duniawi mengidungkan nyanyian baru bagi-Mu. Bersama segenap laskar malaikat, kami pun meng­agung­­­kan Dikau sambil tak henti-hentinya bernyanyi/ber­seru:

U   Kudus, kudus, kuduslah Tuhan …

 

Antifon Komuni (bdk. Yoh. 9:11)

    Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi, dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah.

 

Doa sesudah Komuni 1

    Marilah kita berdoa.

Ya Allah, Engkau menerangi setiap orang yang lahir di dunia. Kami mohon terangilah hati kami dengan sinar rahmat-Mu agar kami mampu selalu memikirkan hal-hal yang pantas dan yang layak bagi keagungan-Mu serta mencintai Engkau dengan sungguh-sungguh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.

U   Amin.

Doa sesudah Komuni 2

I     Marilah kita berdoa.

Allah Bapa sumber cahaya abadi, kami bersyukur kepada-Mu atas cahaya hidup yang memancar dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, berkat kehadiran-Nya dalam diri kami, kami pun me­man­carkan terang-Mu bagi sesama sehingga kami semua mampu melihat jalan Putra-Mu yang akan membawa kami sampai kepada Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.

U   Amin.

RITUS PENUTUP

 

Untuk Halaman yang mengakses website atau channel youtube secara online bisa di klik disini

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *