Rekonsiliasi dengan Allah

  • infokatolik
  • Mar 26, 2024

Rekonsiliasi dengan Allah.

Perbedaan makna istilah “Pengakuan Dosa” dan “Sakramen Tobat”.

Menurut Mgr. Ignatius Suharyo, istilah “Mengaku dosa”, mempunyai makna : seolah-olah saya sendiri yang paling penting, saya seharusnya hebat, kalau saya sampai tidak hebat maka saya berdosa, saya gagal.
Pemahaman ini dilihat dari perspektif manusia; sudut pandang manusia.

Berbeda halnya kalau kita menggunakan istilah “Sakramen Tobat”; disini yang penting bukan saya, yang penting adalah Allah, Allah yang Maha Rahim. Artinya perspektifnya berasal dari Allah.

Jika Sakramen Tobat hanya dihayati sekedar sebagai “dosa saya”, orang menjadi ketakutan kalau salah dalam mengakui dosanya; kalau ada dosa yang belum diucapkan, takut nanti hukumannya menjadi lebih besar. Orang akan tersiksa (batinnya), kalau cara berpikirnya seperti itu.
Berbeda ketika orang masuk (ke dalam kamar pengakuan) dengan kesadaran bahwa saya akan menerima sakramen tobat; sakramen rekonsiliasi, atas dasar “kerahiman Allah”, maka suasananya akan berbeda!

Menurut Mgr. Suharyo, urut-urutan Sakramen Tobat itu adalah sebagai berikut:
1. pertama awalilah dengan “ucapan syukur” (pengakuan syukur), bukan pengakuan dosa.
2. baru sesudah itu, kendati saya sudah mengalami kebaikan Tuhan yang begitu besar, saya tidak mampu menanggapi rahmat itu sebaik-baiknya, barulah saya menyampaikan kegagalan-kegagalan saya (pengakuan dosa).
3. yang berikutnya adalah “pengakuan iman”.
Kendati dosa saya banyak, saya percaya bahwa sebesar apapun dosa saya, kerahiman Tuhan adalah tanpa batas!

Kalau ini saya lakukan maka saya akan kembali (keluar dari kamar pengakuan) dengan hati yang tenang, tidak dihantui lagi oleh dosa-dosa saya.
Karena saya percaya, Allah Yang Maha Rahim telah mengampuni dosa-dosa saya.

Selamat menerima Sakramen Tobat.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *