Renungan Harian Katolik Kamis, 8 Oktober 2020

  • infokatolik
  • Sep 18, 2024
Renungan Harian Katolik Kamis, 8 Oktober 2020

Renungan Harian Katolik Kamis, 8 Oktober 2020

 

Renungan Harian Katolik Kamis, 8 Oktober 2020

Bacaan Pertama       Galatia Bab 3 : ayat 1 – ayat 5

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:

Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia! Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan      Lukas 1:69-70.71-72.73-75

Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.

# Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.

# Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,

# Sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

 

Bait Pengantar Injil      Kisah Para Rasul Bab 16 : ayat 14b

Tuhan, nukalah hati kami supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

 

Bacaan Injil       Lukas Bab 11 : ayat 5 – ayat 13

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan Singkat

Injil kali ini berbicara tentang seorang sahabat yang meminta roti sahabatnya tengah malam. Dan cerita seorang ayah yang tidak akan mungkin mungkin memberikan ular saat anaknya meminta ikan.

Apa maksud dari perumpamaan itu? Perumpamaan itu hendak memberi gambaran keapda kita bahwa Tuhan Yesus pasti akan menjawab segala doabkita jika kita mau bertahan dalam doa setiap saat. Yang menjadi masalah saat berdoa adalah terkadang kita tidak memberi batasan yang jelas anatara apa yang kita butuhkan. Sering kita menyangka bahwa yang kita minta itulah yang kita butuhkan, padahan hanya keinginan dan akhirnya doa yang kita minta tidak terwujud. Kita merasa bahwa Tuhan tidak menjawab doa kita, lalu kita mengeluh. Padahal, Tuhan bermaksud memberi jawaban atas doa kita lewat cara-Nya.

Terkadang yang kita menyangka yang kita minta itu ikan, padahal sebenarnya itu adalah ular. Pada saat itu lah Tuhan memberi kita ikan bagi hidup kita. Kita harus percaya hidup ini sebetulnya sudah penuh dengan kebaikan yang diberikan oleh Allah, hanya saja kitanya yang sulit menyadarinya. Bukan Allah pula yang salah, tapi kitanya yang kurang paham.

 

Doa

Tuhan Yesus, terimakasih atas ikan yang selalu Kau berikan kepada kami. Bantulah kami untuk mudah memaknai segala sesuatu yang ada. Amin.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *