Renungan Harian Katolik Kamis Putih 6 April 2023

  • miki katolik
  • Sep 30, 2024

Renungan Harian Katolik Kamis Putih 6 April 2023

infokatolik.id – Renungan Harian Katolik Kamis Putih 6 April 2023

Berikut ini renungan harian katolik yang kami kutip dari channel Komsos Kevikepan Semarang

Makna Kamis Putih Dalam Pekan Suci

Misa Kamis Putih didasarkan pada ayat Kitab Suci tepatnya dari Gal 6:14. Gereja menghendaki kita untuk mengaitkan upacara Kamis Putih tidak hanya sebatas ‘kasih’, namun juga dengan sengsara dan wafat Tuhan, termasuk kebangkitan-Nya.

Perlu diketahui pula bahwa hitungan hari dalam liturgi mengikuti tradisi Yahudi dimana hari dimulai saat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama dari Trihari Paskah dimulai pada hari Kamis sore saat matahari terbenam sampai Jumat sebelum matahari terbenam.

Trihari Paskah tidak diawali dari hari Kamis pagi, melainkan pada sore hari saat Misa Kamis Putih dirayakan. Dengan demikian maka hari pertama Trihari Paskah terdapat dua perayaan besar, yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang diadakan jam 3 siang.

Gereja merayakan misteri terbesar penebusan manusia setiap tahun pada trihari yang berlangsung dari Misa Perjamuan Malam Terakhir pada waktu Kamis Putih sampai dengan ibadat sore Minggu Paskah.

Kurun waktu ini selayaknya bernama: “Trihari Penyaliban, Pemakaman dan Kebangkitan Kristus” (Bdk. SRC Decr. “Maxima redemptionis nostrae mysteria” (6-11-1955), AAS 47 (1955) 858; St. Agustinus, Epistola, 55, 24, PL 35, 215) ;juga disebut “Trihari Paskah”, karena di dalamnya dipentaskan dan diwujudkan misteri Paskah, artinya, peralihan Tuhan dari dunia ini kepada Bapa.

Oleh perayaan misteri ini, dalam tanda liturgis dan sakramental Gereja disatukan secara mesra dengan Kristus, mempelainya.

Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup Trihari Paskah.

Dari penjelasan di atas tampak lebih jelas, bahwa nyanyian pembuka PS 496/MB 417 tidak hanya membuka Kamis Putih, namun juga membuka keseluruhan Trihari Paskah yang berpusat pada wafat Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang mulia.

Nyanyian ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan bagaimana caranya saling mengasihi, tetapi juga wujud kasih yang paling besar yang dicontohkan Tuhan sendiri, yakni kesediaan-Nya untuk menderita dan wafat di kayu salib.

Pada Hari Raya Paskah, salib tidak lagi dimaknai sebagai sumber penderitaan, namun sebagai kemenangan. Dan kita pun terkadang menyebut tanda salib sebagai tanda kemenangan. Maka dari itu pantaslah kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.

Bacaan Misa Pagi Kamis Putih Dalam Pekan Suci

Bacaan Pertama 6 April 2023

Yesaya 61:1-3a.6a.8b-9

Kata nabi, Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,

dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.

Tetapi kamu akan disebut imam Tuhan dan akan dinamai pelayan Allah kita. Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan 6 April 2023

Mzm 89:21-22.25.27

Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku;

Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia,dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung keselamatanku.

Bacaan Kedua 6 April 2023

Wahyu 1:5-8

Yesus Kristus adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Dia mengasihi kita, dan berkat darah-Nya Ia telah melepaskan kita dari dosa kita.

Dia telah membuat kita menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia.

Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, Amin! “Aku adalah Alfa dan Omega,” firman Tuhan Allah, “yang kini ada, yang dulu sudah ada, dan yang akan tetap ada, Yang Mahakuasa.”Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil 6 April 2023

Yesaya 61:1

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi Aku.

Bacaan Injil 6 April 2023

Lukas 4:16-21

Sekali peristiwa datanglah Yesus ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;

dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Bacaan Misa Sore Kamis Putih Dalam Pekan Suci

Bacaan Pertama 6 April 2023

Keluaran 12:1-8.11-14

Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.

Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.

Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini.

Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu.

Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit.

Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat.

Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman.

Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu.

Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan 6 April 2023

Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18

Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.

Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.
Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bacaan Kedua 6 April 2023

1 Korintus 11:23-26

Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!”

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.”

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil 6 April 2023

Yohanes 13:34

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Bacaan Injil 6 April 2023

Yohanes 13:1-15

Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.

Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.”

Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.”

Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.

Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya.

Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis Putih 6 April 2023

Dalam bacaan injil Lukas 4:16-21 kita dapat merenungi bahwa mengasihi Allah itu harus ditampakkan di dalam sikap dan tindakan kita mengasihi sesama. Ini adalah kata-kata yang kerapkali dinasihatkan kepada kita. Jika kita mengasihi mereka yang mengasihi kita, pasti nasihat itu tidak akan sulit untuk dilaksanakan.

Yang dirasa lebih sulit lagi adalah mengasihi orang-orang yang tidak kita senangi atau yang memusuhi kita. Rupanya dalam hal ini Yesus tidak memberikan kesempatan untuk tawar-menawar.

Mengapa mengasihi sesama tidak selalu mudah? Jawabannya, karena kita masih mengandalkan roh manusiawi kita. Kita lihat apa yang dilakukan Yesus dalam Injil hari ini. Yesus memulai karya publiknya dari Galilea, persisnya di Nazaret, kota tempat Ia dibesarkan.

Orang-orang sekampung-Nya takjub, heran, dan membenarkan apa yang diajarkan Yesus. Itu karena kata-kata Yesus penuh Roh Kudus. Yesus sendiri mengatakan, “Roh Tuhan ada pada-Ku.”

Dengan kekuatan Roh Ilahi itu, Yesus mampu mengatasi segala keterbatasan manusiawi di dalam mencintai sesama. Kita perlu menyadari dan mengandalkan diri pada Roh Tuhan yang tak lain adalah Roh Kudus sendiri agar mampu mengasihi sesama dan Tuhan.

Dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini setelah pencobaan di padang gurun, Yesus kembali ke Galilea, di Nazaret tempat Ia dibesarkan. Di sana Ia membacakan sebuah nas tentang dirin-Nya.

Ketika Yesus mulai mengajar, semua orang takjub mendengar-Nya. Setiap kata yang diucapkan Yesus begitu dalam dan memiliki kekuatan untuk menembus dinding setiap hati yang mendengar-Nya. Perkataan-Nya luar biasa pengaruhnya. Dengan berani Ia menyatakan diri di hadapan orang banyak akan perutusan-Nya.

Melalui pengalaman hidup kita sehari-hari, kita diajak untuk berani bersaksi atas nama-Nya. Dalam setiap perjumpaan dengan orang lain, Yesus mengajak kita untuk berani membawa perutusan dari Bapa.

Dia mengutus kita membawa kabar tentang Kerajaan Allah dengan bersikap ramah dan santun dalam perjumpaan dengan orang lain, memberikan bantuan pada sesama, mendengarkan keluh kesah sesama, memberikan pertolongan pada yang kecil dengan memberikan sedekah atau sebungkus nasi pada peminta-minta, dan seterusnya.

Intinya, kita belajar dari Yesus yang membawa misi dan perutusan Bapa, kita hadir bukan untuk diri sendiri tapi utnuk hidup bersama orang lain.

Lalu di renungi dalam bacaan injil Yohanes 13:1-15 sebelum masuk sengsara-Nya, Yesus menunjukkan kasih-Nya kepada murid-Nya termasuk Yudas. Ia dianggap belum bersih, karena pada perjamuan kasih itu ia sedang merencanakan suatu penghianatan terhadap Guru dan Tuhannya.

Ada pertentangan sikap diantara dua pribadi yang hadir dalam ruang perjamuan cinta kasih itu, yaitu sikap pelayanan dari “Yang Mencintai’ (Yesus) dan sikap penghianatan dari “yang dicintai” (Yudas).

Kita dapat menggambarkan kepedihan hati Yesus ketika yang menyerahkan Dia ke tangan musuh adalah salah seorang yang telah dipilih-Nya menjadi rasul. Yesus tampil sebagi yang Mahatahu, sebaliknya para murid tampak begitu lamban memahami saat-saat yang semakin menakutkan, dimana Yesus akan mengalami kesengsaraan.

Petrus tidak menangkap tindakan Yesus, para murid juga salah duga tentang Yudas dan kepergiannya dari ruang perjamuan. Mereka tidak tahu bahwa Yudas sedang merencanakan sesuatu yang jahat terhadap Guru dan Tuhannya.

Meskipun Yesus tahu akan semuanya, tetapi Yesus tetap mencintai mereka dengan membasuh kaki mereka dan memberikan Tubuh dan darah-Nya. Kedua tindakan ini artinya sama yaitu wujud kehendak Allah untuk menunjukkan cinta-Nya sehabis-habisnya. Dan yang menarik lagi dalam dua kesempatan ini Yesus meminta agar kitapun melakukan hal yang sama (Yoh 13:15).

Yesus memanggil kita untuk menyerahkan diri seutuhnya. Ia menghendaki agar cinta kita sama utuhnya, sama sempurnanya seperti cinta-Nya sendiri. Ia menghendaki agar kita membungkuk sampai ke tanah dan pergi ke tempat-tempat yang membutuhkan pembasuhan.

Ia menghendaki agar kita saling mengatakan “ Makanlah dari diriku dan minumlah dari diriku pula”. Dengan saling memberikan diri sebagai makanan dan minuman ini, Ia menghendaki agar kita menjadi satu tubuh dan satu Roh yang dipersatukan oleh cinta Allah.

Doa Penutup

Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya.

Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik  kamis 6 April 2023 dari infokatolik.id, Berkah Dalem

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *