Renungan Harian Katolik Rabu, 7 Oktober 2020

  • infokatolik
  • Mar 10, 2024
Renungan Harian Katolik Kamis, 19 November 2020

Renungan Harian Katolik Rabu, 7 Oktober 2020

 

Renungan Harian Katolik Rabu, 7 Oktober 2020

Bacaan Pertama       Galatia Bab 2 : ayat 1 – ayat 2. dilanjtkan ayat 7 – ayat 14

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:

Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem dengan Barnabas dan Tituspun kubawa juga. Aku pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi?dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang?,supaya jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha. Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat, karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat. Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat; hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka. Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: “Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?”

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan      Mazmur Bab 117 : ayat 1 dan 2

Pergilah ke seluruh dunia dan wartakanlah Injil.

# Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

# Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

 

Bacaan Injil          Lukas Bab 11 : ayat 1 – ayat 4

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya. Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”

Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan Singkat

Hari ini tepat tujuh hari di bulan Maria, Gereja Katolik seluruh dunia merayakan kuasa Allah yang terpancar lewat Bunda Maria dan doa Rosario. Semua doa membutuhkan sebuah proses pembelajaran. Terkadang kita merasa kesulitan dalam berdoa ketika dimintai mempin doa jarena banyak hal; tidak percaya diri, takut salah berdoa, kata-katanya kurang pas dan lain sebagainya.

Ketika berdoa sendiri pun kita mengalami kesulitan, misalnya tidak bisa fokus, tidak punya waktu khusus, suasana hati kurang pas, pikiran sedang tidak tertuju dengan Tuhan, posisi mnegantuk dan masih banyak lagi. Sadar akan kesulitan.

Sadar akan kesulitan kita dalam hal doa maka butuh sebuah kemauan untuk proses menggumuli doa-doa kita. Resep pertama berdoa “tempatkan Tuhan Allah” sebagai seorang pribadi yang dekat dan terpercaya sehingga kita leluasa berbincang dengan Allah.

“Doakan apa yang kita kerjakan dan kerjakan apa yang kita doakan” bisa juga menjadi motivasi kita juga dalam proses pembelajaran dalam hal berdoa.

Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus menggambarkan sebuah kesederhanaan doa yang kompleks. Unsur kedekatan harus menjadi inti doa  (panggilan Bapa); permohonan yang sewajarnya (rezeki yang cukup); dan selalu mengarahkan bagi kebaikan bersama (pengampunan).

 

Doa

Tuhan ajarlah kami selalu berdoa dengan penuh kesadaran diri. Amin.

 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *