Renungan Harian Katolik Sabtu 12 Maret 2022

  • infokatolik
  • Dec 03, 2024
Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 12 Maret 2022

 

Renungan Harian Katolik Hari ini

  • Bacaan Pertama: Ulangan 26:16-19
  • Mazmur Tanggapan: Mzm 119:1-2.4-5.7-8
  • Bacaan Injil: Matius 5:43-48

Bacaan Pertama: Ulangan 26:16-19

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.

Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.

Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya.

Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat.

Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 119:1-2.4-5.7-8

Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.

  • Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
  • Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
  • Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

Bacaan Injil: Matius 5:43-48

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga.

Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.

Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain?

Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Mengasihi dan mendoakan orang yang kita cintai tentu mudah. Namun mengasihi dan mendoakan orang yang membuat kita menderita pasti lebih sulit, mengapa?

perintah Yesus ini memang tampaknya berat dan sukar untuk diikuti. Bukankah kita sering mendengar orang berkata:

“Saya tidak mampu. Ini terlalu berat. Terlalu sakit perbuatannya bagi saya.

saya belum mampu mengasihi musuh saya. Hanya orang berhati malaikat saja yang mampu melakukannya.”

Inilah kondisi iman dalam diri kita teruji. Kata Yesus: “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu,

apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

Perintah Yesus ini sangatlah sederhana. Karena hanya dengan kasih, semua kebencian akan hilang,

dendam tidak lagi membutuhkan pembalasan. Kasihlah yang mampu menyelesaikan semua itu. Tidak dapat kita pungkiri bahwa dendam dan kebencian adalah sumber konflik dan peperangan.

Kebencian akan menimbulkan dendam, dan dendam akan menuntut balasan dengan kebencian, begitu terus menerus bagai rantai yang tidak terputus.

Keadaan seperti ini hanya bisa terputus dan berhenti hanya dengan Kasih. Kasih adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah seorang musuh menjadi seorang sahabat.

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *