Renungan Harian Katolik Sabtu, 20 Februari 2021

  • infokatolik
  • Apr 15, 2024
Renungan Harian Katolik Sabtu, 20 Februari 2021

Renungan Harian Katolik Sabtu, 20 Februari 2021

 

Renungan harian katolik untuk hari  ini, marilah kita mempersiapkan diri dan hati kita

Renungan Harian Katolik Sabtu, 20 Februari 2021

Bacaan Pertama        Yesaya Bab 58 : ayat 9b – ayat 14

Pembacaan dari Kitab Yesaya untuk renungan harian katolik hari ini :

Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan “yang memperbaiki tembok yang tembus”, “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni”. Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan      Mazmur 58:1-2.3-4.5-6

Tunjukanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

  • Doa Daud. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku.
    Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
  • Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
    Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
  • Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
    Pasanglah telinga kepada doaku, ya TUHAN, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil    Yehezkiel Bab 33 : ayat 11

Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.

 

Bacaan Injil              Lukas Bab 5 : ayat 27 – ayat 32

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas :

Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan Harian Katolik Singkat

Tidak mungkin ada pertobatan kalau tidak ada pengakuan akan dosa. Tidak mungkin juga orang akan berubah kalau dirinya merasa tidak mempunyai masalah dan tidak merasa bersalah. Yesus menegaskan “bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Kesombongan yang ada pada diri orang Farisi merupakan kesombongan secara legal, moral dan spiritual, inilah yang membuat mata hati orang tertutup pada pertobatan.

Kesombongan dengan merasa diri paling benar, paling baik dan paling suci adalah tembok besar yang menghalangi terjadinya perubahan dan pertobatan. Pertobatan yang sesungguhnya akan dimulai dari sebuah proses. Dimulai dari kesadaran akan dosa, pengakuan diri sebagai pendosa dan berpuncak pada komitmen untuk mengubah hidup. Lewi, si pemungut cukai lebih suka terbuka pada pertobatan dari pada orang Farisi dan Ahli Taurat, sebab lewi menyadari ketidakpantasan akan kedosaan dirinya. Maka ia membuka hati pada kehadiran Tuhan yang menyapa, menjumpai dan juga memanggil.

 

Doa Renungan Harian Katolik

Tuhan Yesus, semoga masa Prapaskah ini menjadi kesempatan bagi kami untuk menyadari segala kelemahan dan kerapuhan kami. Amin.

 

Demikianlah renungan harian katolik hari ini.  Untuk meningkatkan kesiapkan kita sambilah kita berdoa yang tersedia disini  kumpulan doa 

 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *