Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 September 2020

  • infokatolik
  • Dec 27, 2024
Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 September 2020

Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 September 2020

Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 September 2020

Bacaan I    Pengkhotbah Bab 11 : ayat 9 – ayat 12 : Bab 8
Pembacaan dari Kitab Pengkhotbah :

Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan, ‘Tiada kesenangan bagiku di dalamnya,’ sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan, pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi wanita tunduk; sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga,
dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan!

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan      Mzm 90:3-6.12-14.17

Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan bagi kami turun-temurun.

*Engkau mengembalikan manusia kepada debu,hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!”Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi,seperti rumput yang bertumbuh,di waktu pagi tumbuh dan berkembang,di waktu petang lisut dan layu.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,hingga kami beroleh hati yang bijaksana.Kembalilah, ya Tuhan — berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil        2 Tim 1 : 10b

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

 

Bacaan Injil      Lukas Bab 9 : ayat 43b – ayat 45

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas :

Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.

Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan Singkat

Ngena banget ga sih bacaan pertama? Bagi pembaca yang saat ini masih muda, jangan kelamaan happy-happy karena hidup cuman sekali, senang dan sedih harus seimbang, jangan kelamaan senangnya jangan juga kelamaan sedihnya. Nanti seperti pengalaman ku ketika pergi ke gereja pagi, banyak sekali orang-orang tua yang datang, hanya segelintir orang muda yang datang? Kira-kira karena apa ya? Apakah bisa karena mereka terlalu menikmati masa mudanya? Hanya diri sendiri lah dan Tuhan yang tau. Semoga kita semakin bisa menikmati hidup secukupnya dan seimbang.

Doa

Tuhan terimakasih atas berkat dan rahmat mu, semoga kami semakin lebih bersyukur selalu dan selalu.

 

 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *