Renungan Harian Katolik Selasa, 1 Juni 2021

  • infokatolik
  • Sep 26, 2024
Renungan Harian Katolik Selasa, 1 Juni 2021

Renungan Harian Katolik Selasa, 1 Juni 2021

Peringatan Wajib Santo Yustinus, Martir

 

Renungan harian katolik untuk hari  ini, marilah kita mempersiapkan diri dan hati kita

Renungan Harian Katolik Selasa, 1 Juni 2021

Bacaan Pertama      Tobit Bab 2 : ayat 9 – ayat 14

Renungan harian katolik hari ini  Pembacaan dari Kitab Tobit:

Pada malam itu juga aku membasuh diriku, lalu pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahu hangat ke dalam mataku. Muncullah bintik-bintik putih. Akupun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumais. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan perempuan. Pekerjaan itupun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar kepadanya dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setiba di rumahku maka anak kambing itu mengembik. Lalu isteriku kupanggil dan berkata: “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak diperbolehkan makan barang curian!” Sahut isteriku: “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upahku.” Tetapi aku tidak percaya kepadanya. Maka kusuruh kembalikan kepada pemiliknya — Karena perkara itu aku merah padam karena dia! — Tetapi isteriku membantah, katanya: “Di mana gerangan kebajikanmu? Di mana amalmu itu? Betul, sudah ketahuan juga gunanya bagimu!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan     Mazmur 112:1-2.7bc-8.9

Hati orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.

  • Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
    kati.
  • Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
    Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.
  • Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

 

Bait Pengantar Injil         Efesus Bab 1 : ayat 17 – ayat 18

Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

 

Bacaan Injil              Markus Bab 12 : ayat 13 – ayat 17

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus :

Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!” Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan Harian Katolik Singkat

Renungan ini diambil dari kutipan Paus Fransiskus pada saat Misa beberapa tahun silam.

Bahasa kemunafikan, yang menjerat orang lain melalui pujian, memiliki kekuatan untuk menghancurkan komunitas-komunitas Kristen, kata Paus Fransiskus
Seperti orang-orang Farisi yang berbicara kepada Yesus dengan kata-kata pujian yang menenangkan, demikian pula orang-orang Kristen yang terlibat dalam kemunafikan berbicara dengan lembut namun “secara brutal menghakimi seseorang,” kata paus

“Kemunafikan bukanlah bahasa Yesus. Kemunafikan bukanlah bahasa orang Kristen. Orang Kristen tidak bisa menjadi orang munafik dan orang munafik tidak bisa menjadi orang Kristen. Ini sangat jelas,” kata paus.

“Orang-orang munafik bisa membunuh sebuah komunitas,” kata Paus Fransiskus seperti dilaporkan Catholic News Service.
Orang munafik selalu mulai dengan adulasi atau pujian yang berlebihan, tidak mengatakan kebenaran, melebih-lebihkan, bahkan menumbuhkan kesia-siaan.
Paus Fransiskus bahkan menegaskan bahwa kemunafikan adalah cara iblis untuk berbicara dan iblislah yang menempatkan “lidah bercabang” ke dalam sebuah komunitas untuk menghancurkannya.

Karena itu Paus Fransiskus meminta orang-orang Kristen untuk berdoa agar mereka tidak jatuh ke dalam kemunafikan ini, memoles dengan pujian untuk menutupi niat buruk.
Orang Kristen harus berdoa begini: “Tuhan, semoga saya tidak pernah menjadi orang munafik. Mampukan saya agar mengatakan yang sebenarnya dan jika saya tidak dapat mengatakannya, agar berdiam diri. Tapi jangan pernah membiarkan saya menjadi seorang munafik.”

Paus mengajarkan kita untuk mendoakan orang yang munafik agar tersadar dari kemunafikannya dan juga berdoa agar kita terhindar dari kemunafikan

 

Doa Renungan Harian Katolik

Ya Yesus, kami ingin belajar rendah hati seperti bunda Maria yang tetap rendahati, tuntunlah kami selalu, ya Yesus. Amin.

 

Demikianlah renungan harian katolik hari ini.  Untuk meningkatkan kesiapkan kita sambilah kita berdoa yang tersedia disini  kumpulan doa 

 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *