Renungan Harian Katolik Senin 14 Februari 2022
Renungan Harian Katolik Hari ini
Bacaan Pertama: Yakobus 1:1-11
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:67.68.71.72.75.76
Bacaan Injil: Markus 8:11-13
Bacaan Pertama: Yakobus 1:1-11
Pada waktu itu Yesus bersama kedua belas rasul-Nya turun dari gunung dan berdiri di suatu tempat yang datar.
Di situ telah berkumpul banyak murid dan sejumlah besar orang yang datang dari seluruh Yudea, dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Yesus menengadah, memandang murid-murid-Nya lalu berkata, “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah.
Berbahagialah hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar.
Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:67.68.71.72.75.76
Ref. Semoga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
- Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
- Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
- Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
- Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
- Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
- Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
Bacaan Injil: Markus 8:11-13
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga.
Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.”
Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Sering kita jumpai patung polisi dipasang di sudut-sudut jalan. Dengan adanya patung itu diharapkan para pengguna jalan selalu ingat untuk berdisiplin dalam berlalu lintas dan sadar bahwa ada Pak Polisi yang mengawasinya.
Sikap kekanak-kanakan seperti itu masih dibutuhkan karena belum tertanamnya disiplin dalam hati para pengguna jalan raya. Masih harus dibuat ”tanda-tanda” yang bisa menyadarkannya dari sikap ceroboh dan seenaknya.
Apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sering dibawa juga dalam perilaku iman. Banyak orang membutuhkan ”tanda-tanda” untuk beriman.
Dibutuhkan ”tanda-tanda” untuk berbuat baik, untuk beribadat, ataupun untuk hidup suci. Yesus mengoreksi sikap orang-orang Farisi—yang untuk beriman pun menuntut tanda dari surga.
Iman adalah penyerahan diri secara total kepada Allah dan membiarkan kehendak-Nya terjadi atas diri kita.
Iman yang sejati juga harus tahan banting dan teruji, seperti emas yang dimurnikan dalam tanur api.
Rasul Yakobus mengajak kita untuk memaknai berbagai pencobaan hidup sebagai ujian terhadap iman, yang kita sambut dengan bahagia.