Renungan Harian Katolik Senin, 21 September 2020

  • infokatolik
  • Aug 17, 2024
Renungan Harian Katolik Senin, 21 September 2020

Renungan Harian Katolik Senin, 21 September 2020

Renungan Harian Katolik Senin, 21 September 2020

Bacaan I     Efesus Bab 4: ayat 1 – ayat 7. dilanjutkan ayat 11 – ayat 13

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Efesus:

Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasehati kamu, supaya sebagai orang-orang yang telah dipanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera:Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua.

Akan tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia
menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Mazmur Tanggapan      Mzm 19 : 2-3. 4-5

Reff : Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bacaan Injil        Matius 9 : ayat 9 – ayat 13

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!”Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia.

Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas-kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan Singkat

Bacaan pada hari ini berbicara tentang panggilan. Panggilan tidak melulu soal panggilan menjadi romo atau menjadi biarawati yang sudah terlalu besar. Hal kecil pun juga sudah termasuk panggilan Tuhan, misalnya dipanggil menjadi ketua kelas, ketua wilayah, ketua lingkungan atau tidak harus ketua menjadi bendahara, sekretaris dan divisi yang lain juga sudah termasuk panggilan Tuhan.

Kadang kita dipanggil untuk jadi pemimpin kelas atau ketua kelas misalnya, namun dalam diri kita tidak mau menjadi ketua kelas karena merasa tidak pantas, tidak layak atau tidak cocok, sudah merasa minder dengan diri sendiri. Namun dalam bacaan pertama tertulis “supaya sebagai orang yang telah dipanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaknya kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar.”
Yang artinya kita pantas mendapat panggilan itu, dengan membawa Tuhan dalam setiap langkah, pasti semuanya akan baik-baik saja, karena Tuhan menyertai kita.

Dan dalam bacaan Injil juga menceritakan tentang Yesus yang memanggil Matius kemudian Yesus makan bersama dengan para memungut cukai dan orang berdosa. Yesus berkata bahwa Ia datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, karena kata-Nya yang Ia kehendaki ialah belas kasihan, bukan persembahan.
Maka dari perkataan Yesus itu, janganlah kita minder dengan diri sendiri, karena yang memanggil kita itu tau bahwa kita dapat bekembang menjadi pribadi yang lebih baik. Dan sikap kita ketika dipanggil seharusnya sama seperti Matius, yaitu sikap pasrah dan taat.

Matius pemungut cukai yang kita pestakan hari ini mengajarkan bahwa dengan rendah hati dan tulus mengakui kelemahan kita, maka rahmat Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan kita sebagai pengikut Kristus.

Doa

Ya Bapa, bantulah kami agar selalu taat dan pasrah dengan setiap panggilan yang ada. Amin.

 

Klik tombol whatsapp juga agar semakin banyak orang yang taat pada Tuhan.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *