Seberapa kayakah Anda?
Seorang pria kaya menawarkan seribu rupee kepada seorang muslim yang miskin. Muslim itu bertanya kepada si pria kaya tersebut, “Engkau memberiku seribu rupee. Berapa banyak yang engkau miliki untuk diri sendiri?”
“Aku masih memiliki ribuan rupee,” jawabnya.
“Apakah engkau masih ingin memiliki lebih banyak uang lagi?”
“Ya, tentu saja,” jawab si pria kaya.
“Kalau begitu, aku tidak dapat menerima pemberianmu,” jawab muslim tersebut. “Karena seorang pria kaya dilarang menerima dari orang yang lebih papa daripadanya.”
“Aku tidak mengerti maksudmu?” sahut si pria kaya.
“Muslim tersebut kemudian menjelaskan, “Meskipun aku tidak memiliki apa-apa, aku tidak menginginkan apa-apa. Sebaliknya engkau memiliki uang yang sangat banyak dan masih menginginkan lebih banyak uang. Tentu saja, orang yang selalu menginginkan sesuatu lebih miskin daripada orang yang sudah puas dan bahagia dengan apa yang sudah dimilikinya.”
***
Orang yang jiwanya sudah tertanam mental miskin dengan ciri khas sering mengeluh, sering ngerasanin (ngomongin, membicarakan) orang lain, namun dia tidak mau berkembang sama sekali, tidak mau berusaha, tidak mau berjuang keras. Hanya bisa bilang “Enak ya orang kaya“, “Beruntung ya dia”, hal tersebut tidak akan membawa kita kemana-mana, malah semakin terpuruk, bahkan bisa makin ngusruk (terjerembab, terperosok) ke bawah. Kita tidak tahu berapa jam orang kaya itu belajar dan berapa jam orang kaya itu bekerja sebenarnya, bagaimana usaha kerasnya ketika tidak sedang dalam jam kantor, berapa uang yang dulu dia pernah ditipu dan sebagainya.
Menurut Jack Ma, mental orang miskin itu, adalah terlalu banyak kecurigaan dan negative thinking, terlalu banyak alasan, selalu banyak jawaban ketika diberi solusi tentang keuangan, tidak berani mencoba hal baru, selalu berharap, tetapi tidak pernah ada tindakan. Jack Ma pun mengatakan bahwa kejatuhan itu masih bisa bangkit kembali, sedangkan mental yang miskin itu akan selalu berada dibawah.
Jadi Kaya dan miskin bukan hanya soal usaha maupun keberuntungan. Ada faktor lain yang sangat mempengaruhi bahkan ikut menentukan kesuksesan seseorang, yaitu mentalitas. Mentalitas inilah yang mempengaruhi tindakan dan cara pengambilan keputusan seseorang. Salah satu dari sekian banyak perbedaan antara mental orang kaya dan mental orang miskin adalah cara mereka menggunakan uangnya.
Orang bermental miskin menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk memenuhi gengsi dan gaya hidup. Mereka tak ragu membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang mewah nan bermerek hanya untuk terlihat ‘wah’ dan borjuis.
Sementara orang bermental kaya tidak peduli akan hal tersebut, mereka membelanjakan uang untuk hal-hal yang benar-benar menjadi kebutuhan sehingga bisa menyisihkan penghasilan yang akan semakin menambah pundi-pundi kekayaan mereka.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling