Semangkuk Kehidupan dari Istri

  • infokatolik
  • Sep 06, 2024

Seorang suami bertengkar dengan istrinya dan meninggalkan rumah.

Saat berjalan tanpa tujuan, dia baru sadar bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Ia lapar sekali, ingin makan.

Aseng, Pemilik restoran melihat seorang laki-laki separuh baya itu berdiri cukup lama didepan restorannya, lalu bertanya :

“Pak, apakah engkau ingin memesan makanan?”

“Ya, tapi aku tidak punya uang,” jawab laki-laki itu dengan malu-malu.

“Tidak apa-apa, aku akan memberimu Gratis”.

Laki-laki itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang.

“Ada apa Pak ?” tanya Aseng pemilik Rumah Makan itu.

“Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seseorang yang baru aku kenal memberi aku makan sedangkan istriku telah mengusirku dari rumah.

Kamu seorang yang baru kukenal tapi begitu peduli padaku.”

Aseng pemilik rumah makan itu berkata : “Pak, mengapa kau berpikir begitu? Coba renungkan hal ini, Aku hanya memberimu semangkok bakmi & Kau begitu terharu,
… Sedangkan …
Istrimu telah memasak nasi lauk, dll mengurus anakmu setiap hari sampai kamu setua ini, dari muda dan mengurus anakmu hingga dewasa. Harusnya kamu berterima kasih kepadanya … ”

Laki-laki itu kaget mendengar hal tersebut.

“Mengapa untuk semangkok bakmi dari orang yang baru aku kenal aku begitu berterima kasih, … Tapi …
Terhadap Istriku yang memasak untukku dan mengurus anakku selama bertahun-tahun, Aku tak pernah berterima kasih.”

Laki-laki itu segera bergegas pulang.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat istrinya dengan wajah cemas.

Ketika melihat suaminya, kalimat pertama-tama yang keluar dari mulutnya adalah : “Mas.., Kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan Makan Malam.”

Mendengar hal itu, si laki-laki tidak dapat menahan tangisnya dan menangis dihadapan istrinya.

Sahabatku….
Kadang satu kesalahan, membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang telah kita nikmati tiap hari.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima.

Namun kita sering tidak sadar & lupa berterima-kasih akan kebaikan-kebaikan dari orang-orang yang sangat dekat dengan kita.

Hidup itu Indah,
Kalau kita Pandai berterima-kasih dan Bersyukur …
Belajar menerima apa adanya …

Dalam kehidupan NYATA,
kadang kita suka mempermasalahkan hal yang KECIL,
yang tidak PENTING, sehingga akhirnya merusak NILAI yang BESAR.

Persahabatan yang INDAH selama puluhan tahun BERUBAH menjadi permusuhan yang HEBAT, karena SEPATAH kata PEDAS yang tidak DISENGAJA.

Renungkanlah….

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *