Selama perang saudara di Amerika perdagangan kapas dilarang. Meski demikian beberapa pedagang yang rakus, mencoba membeli kapas dari kawasan Selatan dan membawanya ke Utara, dengan keuntungan yang berlipat-lipat. Salah seorang dari pedagang-pedagang itu mendekati kapten kapal Mississipi dan menawarkan seratus dolar jika dia mau mengangkut kapas itu. Kapten itu menolak, sambil mengingatkan pedagang kapas itu, bahwa perdagangan itu melanggar hukum.
“Saya akan membayarmu lima ratus dolar,” kata pedagang itu.
“Tidak,” bentak kapten itu.
“Baiklah saya naikkan seribu dolar,” rayu pedagang itu.
“Tidak,” kapten itu mengulangi jawabannya.
“Saya akan memberimu tiga ribu dolar,” desak pedagang itu.
Sampai di situ kapten itu mengambil pistolnya, kemudian menodongkan ke penggodanya dan berteriak, “Keluar dari kapal ini! Kamu sudah mendekati harga yang saya inginkan.”
Kata orang; setiap orang punya harga sendiri.
***
Hari ini adalah Minggu Pra Paskah yang pertama. Pada kesempatan hari ini kita mendengarkan kisah tentang penciptaan. Seperti yang kita dengar di dalam bacaan pertama (Kej 2:7-9; 3:1-7), pada mulanya manusia mendapat misi untuk tinggal dan mengelola Taman Eden, taman kehidupan di mana manusia mewujudkan dirinya sebagai mitra kerja Allah sendiri. Namun, manusia pertama dalam hal ini Adam dan Hawa, ternyata tidak tahan terhadap godaan setan sehingga jatuh dalam dosa. Dalam kisah penciptaan ini, dosa dilihat sebagai ketidakpercayaan manusia kepada Allah, di mana manusia lebih percaya kepada iblis. Dengan itu dosa masuk ke dalam dunia oleh satu orang, seperti yang dikatakan Paulus dalam bacaan yang kedua (Rom 5:12-19). Dosa adalah rusaknya relasi manusia dengan Allah, karena sikap curiga dan tidak percaya kepada Allah.
Namun iblis tidak hanya berhenti menggoda Adam dan Hawa, tetapi juga mencobai dan menggoda Tuhan Yesus sendiri, sampai tiga kali, seperti yang kita dengar dalam kisah Bacaan Injil (Mat 4:1-11). Berbeda dengan Adam dan Hawa, Yesus berhasil mengalahkan godaan iblis. Sehingga dengan itu, Kristus dianggap Sang Adam baru, dengan menghapus dosa Adam Lama dan akhirnya memperbaiki relasi yang telah rusak ini dan melimpahkan kepada manusia kasih karunia dan anugerah kebenaran, supaya karya keselamatan Allah tetap menyertai manusia. Adam Lama telah membuat satu pelanggaran dan dengan itu semua manusia mendapat penghukuman, tetapi Adam Baru melalui Yesus Kristus telah membawa satu perbuatan kebenaran, sehingga semua orang memperoleh pembenaran dan keselamatan. Dengan demikian relasi manusia dengan Allah juga dipulihkan. Manusia kembali menjadi mitra kerja Allah.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling