Sifat Orang yang Rakus dan iri

  • infokatolik
  • Aug 17, 2024

Pada suatu ketika, ada seorang pedagang yang menyusul dua orang pejalan kaki. Salah seorang dari antara mereka mempunyai sifat rakus dan pejalan kaki satunya lagi punya sifat iri. Ketika mereka bertiga hendak berpencar; pedagang itu berkata bahwa dia hendak memberikan hadiah perpisahan kepada dua orang itu. Siapa saja yang lebih dahulu membuat permohonan, maka permohonannya akan dikabulkan. Tetapi orang yang kedua akan mendapat dua kali lebih banyak dari jumlah yang diberikan kepada orang yang pertama.

Maka kedua orang itu saling menunggu, agar salah satu di antara mereka lebih dahulu mengucapkan permohonannya.

Akhirnya orang yang rakus tidak sabar dan segera memegang leher orang yang punya sifat iri dan mengancam akan mencekiknya jika dia tidak mengucapkan permohonan. Maka orang yang punya sifat iri itu berkata, “Baiklah, baiklah, saya minta agar satu mata saya buta.”

Dalam sekejap salah satu matanya menjadi buta, sedangkan rekannya kehilangan kedua matanya.

***

Sifat tamak atau rakus membuat seseorang mudah terjerumus dalam dosa. Dosa ini berasal dari sifat tamak. Yang namanya tamak dan rakus, pastilah tidak akan pernah merasa cukup. Perasaan selalu kurang yang tertanam dalam diri orang seperti ini, jika tidak bisa dikelola dengan baik dan menjadi sesuatu yang berlebihan, maka hanya akan membuat kita selalu gusar, tertekan, dan bahkan bisa jadi stres. Tidak heran kalau kebanyakan orang kaya malah lebih rentan terserang stres dibanding orang yang kurang mampu? Orang rakus selalu ingin mendapatkan haknya yang lebih besar dari orang lain, namun sangat takut kalau bagiannya diambil orang. Begitu juga orang ini mudah terjerumus dalam perzinaan, persekongkolan jahat, mengambil hak orang lain ; itu semua terjadi karena adanya sifat tamak pada diri seseorang.

Sedangkan sifat dengki atau iri akan membuat seseorang melampau batas dan berbuat jahat dan tidak adil pada orang lain. Ketika melihat saudaranya memiliki HP baru atau laptop mewah, dalam hatinya akhirnya muncul sifat dengki, ingin agar nikmat yang ada pada saudaranya tadi lenyap dan musnah. Akhirnya berbagai macam cara dilakukan untuk meraih maksud tadi, entah dengan mencuri bahkan ada juga sebagian orang yang tega membunuh saudaranya sendiri karena latar belakang semacam ini.

Kunci kebahagiaan sebenarnya ada di dalam diri kita sendiri. Salah satu cara agar bisa bahagia adalah dengan mensyukuri setiap hal yang kita punya. Sayangnya, orang yang tamak dan iri ini biasanya paling susah untuk bersyukur. Karena mereka merasa apa yang dimilikinya sekarang masih kurang dan masih perlu diperbanyak lagi.

Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *