Surat Gembala Hari Pangan Sedunia 2021
“SEMAKIN BERSYUKUR DAN MENJADI BERKAT, DENGAN BERBAGI MAKANAN SEHAT”
Para Lansia/Ibu/Bapak,
Suster/Bruder/Frater/Rama
Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus
1.1 Bersama dengan organisasi internasional yang bergerak dalam bidang pangan dan pertanian kita menyambut Hari Pangan Sedunia (HPS) yang diadakan setiap tanggal 16 Oktober. Salah satu tujuan utama HPS adalah agar semakin disadari bahwa pangan merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar. Dengan menyambut HPS, kita sebagai umat beriman semakin disadarkan bahwa kesejahteraan hidup rohani juga perlu seimbang dengan kesejahteraan hidup jasmani. Salah satu tanda hidup jasmani yang sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan dasar kita.
1.2. HPS tahun ini kita sambut masih dalam bingkai tahun pastoral 2021 yang ditetapkan sebagai Tahun Refleksi dengan semboyan Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Menjadi Berkat. Dalam rangka itu, kita dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri kita masing- masing, keluarga dan komunitas kita, misalnya: sudahkah kita mengasihi saudari-saudara kita, tetangga kita, sesama kita yang sangat membutuhkan bantuan makanan? Apa yang sudah dan harus kita lakukan untuk meringankan beban mereka sebagai wujud keterlibatan kita? Pertanyaan- pertanyaan ini dapat membantu kita untuk merenungkan sejauh mana kita
1
sudah berusaha untuk mengasihi, untuk terlibat dan menjadi berkat bagi sesama.
2.1 Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kita tempatkan dalam konteks keprihatinan masyarakat saat ini yang sangat merasakan dampak dahsyat wabah Covid-19. Di antara kita ada yang pernah merasakan sakitnya terpapar virus ini, kehilangan orang yang kita kasihi, mulai dari anggota keluarga, saudara, kawan, dan orang dekat, kehilangan pekerjaan atau sumber pendapatan pada umumnya, dan sekian banyak dampak yang lain yang membuat hidup kita terasa berat.
2.2 Namun di balik semua dampak yang berat itu, tersembunyi berkat juga. Salah satu berkat tersembunyi yang amat nyata adalah bertumbuhnya semangat solidaritas di antara sesama warga bangsa. Banyak inisiatif muncul untuk menyalurkan bantuan makanan baik secara spontan maupun terkoordinasi, perseorangan maupun melalui lembaga. Ada saja misalnya aksi memberi bingkisan makanan, menggantungkan paket sembako sederhana di pagar rumah bagi saudari-saudara kita yang sangat membutuhkan dan masih banyak contoh-contoh lain. Di tingkat lingkungan, banyak kesaksian yang menyatakan bahwa saat salah satu anggota lingkungan harus melakukan isolasi mandiri di rumah, maka kebutuhan pangan keluarga itu dicukupi oleh keluarga-keluarga lain.
2.3 Dalam rangka berefleksi, kita bisa bertanya, apakah kita, keluarga atau komunitas kita termasuk dalam sekian banyak yang terlibat dalam inisiatif-inisiatif gerakan itu? Apakah kita termasuk salah satu orang yang ikut membantu orang lain yang membutuhkan bantuan?
3.1 Untuk merawat dan mengembangkan keutamaan solidaritas, diperlukan inspirasi iman, tidak cukup hanya motivasi. Inspirasi itu dapat kita temukan dalam sabda Tuhan yang kita dengarkan hari ini. Dalam Surat kepada orang Ibrani, Yesus disebut Imam Besar. Ada pandangan yang lazim pada waktu itu, bahwa seorang imam harus memisahkan diri dari masyarakat umum untuk menjaga kesucian dan kebersihan ritual
2
mereka, sehingga mereka dapat terus melakukan tugas-tugasnya memimpin ibadah. Bahkan tindakan yang berhubungan dengan menyelamatkan nyawa manusia sekalipun harus dihindari jika hal itu membuat ia kotor dan najis. Sangat berbeda dengan pribadi Yesus Sang Imam. Mengenai Yesus Sang Imam dikatakan, “… Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turun merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (Ibr. 4:15). Ke-besar-an Yesus Sang Imam terletak pada solidaritas-Nya dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Di tempat lain dalam surat kepada orang Ibrani yang sama, Yesus digambarkan sebagai “Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah …” (Ibr 2:17).
3.2 Dalam kisah Injil Yesus berbicara mengenai “barangsiapa yang ingin menjadi besar dan yang ingin terkemuka” (Mrk 10:43-44). Yesus tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh menjadi besar dan menjadi yang terkemuka. Sebaliknya, kita diharapkan menjadi besar dan terkemuka. Dalam bahasa ajaran Gereja sekarang, kita diharapkan bertumbuh menuju kesempurnaan hidup kristiani, kesempurnaan kesucian, kesempurnaan kasih. Caranya bagaimana? Dengan terus bertumbuh semakin serupa dengan Yesus yang solider dengan kita manusia, “yang menaruh belas kasih dan setia kepada Allah”.
Saudari-saudaraku yang terkasih,
4.1 Hari Pangan Sedunia di Keuskupan Agung Jakarta tahun ini mengusung tema, “Semakin Bersyukur dan Semakin Menjadi Berkat, dengan Berbagi Makanan Sehat”. Tema ini mengajak kita untuk bersyukur karena Allah sudah menebus kita dan menganugerahkan aneka berkat kepada kita. Inilah buah solidaritas Yesus dengan kita manusia. Kita juga diajak untuk mewujudkan syukur itu dengan bertindak serupa seperti yang dilakukan oleh Yesus yang selalu “berjalan sambil berbuat baik” (Kis 10:38) dan yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasihan (bdk Mrk 6:14; 8:2).
3
4.2 Salah satu wujud solidaritas, perbuatan baik atau hati yang tergerak adalah berbagi makanan sehat. Ini adalah inisiatif dan gerakan tiada putus yang sudah terjadi baik ditujukan kepada saudari-saudara kita yang terdampak oleh wabah corona 19 maupun saudari-saudara kita yang kurang beruntung. Gerakan solidaritas berbagi makanan sehat bisa kita maknai sebagai salah satu upaya untuk memajukan kesejahteraan umum dan mengangkat serta menjunjung tinggi martabat manusia.
5. Akhirnya bersama-sama dengan para imam dan semua pelayan umat saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Ibu/Bapak/Suster/ Bruder/Frater/Kaum Muda/Remaja dan Anak-anak sekalian, yang dengan peran berbeda-beda telah ikut mengemban tanggung jawab menampilkan wajah Allah yang solider dan menyelamatkan. Semangat solidaritas harus terus kita rawat dan kembangkan serta kita wujudkan. Semoga dalam kerjasama yang semakin erat, terbukalah jalan-jalan kreatif untuk mewujudkan solidaritas kita sesuai dengan tuntutan keadaan. Salam sehat berlimpah berkat untuk Anda, keluarga dan komunitas Anda.
surat gembala ini dibacakan pada saat homili, bisa juga ditambahkan setelah homili singkat pada perayaan ekaristi hari pangan dunia minggu 17 oktober 2021
demikianlah info katolik menyampaikan informasi ini, semoga berkat Tuhan melimpah
baca terus beragam jadwal misa dan renungan harian katolik di infokatolik.id