Seri Nasruddin Hoja
Masyarakat desa di kampungnya Nasruddin paling suka kumpul-kumpul, duduk bersama selepas bekerja, dan ngobrol membicarakan macam-macam hal. Satu sore, mereka terlihat sedang berkumpul di luar rumah salah satu warga kampung. Mereka sedang memperhatikan bintang-bintang di langit dan membahas tentang bumi. Mereka mempertanyakan, apakah bumi mempunyai titik pusat atau tidak. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa bumi tidak mempunyai titik pusat, tetapi yang lainnya bersikeras bahwa bumi mempunyai titik pusat. Sayangnya tidak satu pun dari mereka yang pernah bepergian keluar desa, makanya mereka sepakat untuk menemui Nasruddin di rumahnya.
“Nasruddin, kamu kan orang berpendidikan, mungkin kamu dapat menolong kami. Kami sangat bingung dengan bumi.”
“Apa yang membuat kamu bingung, teman-teman?” tanya Nasruddin.
“Kami tidak tahu di manakah pusat bumi itu berada?” jawab mereka.
“Itu di bawah kaki kanan kudaku,” kata Nasruddin segera tanpa berpikir panjang.
“Tidak mungkin Nasruddin!” protes mereka.
“Itu pasti salah, kamu pasti bermimpi!” salah seorang temannya berkata.
“Kami sangat berharap mendapatkan jawaban darinya, tetapi dia malah memberikan jawaban yang bodoh,” salah seorang dari mereka berkata.
“Ngawur..”
Nasruddin sama sekali tidak bereaksi atas protes teman-temannya, dan dia hanya berkata santai.
“Yaa sudah…terserah kalian saja kalau tidak percaya. Ukur saja sendiri, mungkin kalian akan menemukan di mana pusat bumi itu.”