Hari Biasa, Minggu Biasa XV. “Kebutuhan Pokok Manusia Selalu Menjadi Prioritas Tuhan”

  • infokatolik
  • Jan 08, 2025
Kebutuhan Pokok Manusia selalu menjadi Prioritas Tuhan

Hari Biasa, Minggu Biasa XV. “Kebutuhan Pokok Manusia Selalu Menjadi Prioritas Tuhan.” Jum’at, 19 Juli 2019

Bacaan Hari ini. Tahun Liturgi C.

Bacaan I

Kel.11:10-12:14

Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat ini di depan Firaun. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel pergi dari negerinya. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: “Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing. Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya. Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api. Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 116:12-18, R:13

Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan menyerukan nama TUHAN

  • Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN.
  • Sungguh berhargalah di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepas belengguku!
  • Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya

Bait Pengantar Injil

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 12:1-8

Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

Renungan Infokatolik.id

Dalam peristiwa Yesus dan perempuan yang kedapatan berzina, merupakan kisah terkenal yang merupakan konfrontasi Yesus dan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Sebuah persoalan apakah seorang perempuan yang kedapatan berzina, harus dihukum mati dengan dilempari batu atau tidak. Yesus memberikan sebuah pelajaran berharga, yang membuat mereka malu dan pergi satu per-satu tanpa melaksanakan penghukuman. Kisah tersebut sarat pesan untuk tidak menghukum jika seseorang tidak suci, serta melaksanakan keadilan dan kemurahan hati.

Bacaan hari ini juga merupakan bentuk konfrontasi Yesus dengan orang-orang Farisi. Yesus memberikan pandangan yang lebih luas tentang Hari Sabat, dengan menunjuk pada contoh Daud dan tindakan para Imam di Bait Allah. Seringkali dalam pendidikan agama, dalam hubungan manusia dan Tuhan, kita diarahkan pada rasa takut (atau ditakut-takuti); bahwa Tuhan adalah pengawas yang teliti, tidak pernah lengah, penafsir hukum yang kejam, seperti nampak dalam tradisi Farisi mengenai Hukum Sabat. Kekecualian itu tidak boleh ada, sedangkan Yesus mengajarkan kepada pengabdian dan pelayanan kebaktian di Bait Allah, kehadiran Tuhan itu lebih besar dibanding Hukum Sabat. Yesus seringkali membuat perkecualian pada hari Sabat, berbuat mukjizat, menyembuhkan, dilakukan Yesus untuk pelayanan cinta kasih. Yesus menghendaki belas kasihan, pengertian dan kelonggaran dalam penerapan hukum. Yesus pada akhirnya menunjuk pada diri-Nya, yang melebihi Bait Allah.

Mari kita mengikuti contoh hidup Yesus Kristus, mengutamakan berbelas-kasih dibanding peraturan. Bagaimana kita lebih mengutamakan berbelas kasih, melayani sesama kita, memberi makan, memberi minum, memberi pakaian, memperhatikan kebutuhan tempat tinggal dan sebagainya. Semoga Tuhan menyadarkan kita akan arti pentingnya melayani sesama dan memprioritaskan kebutuhan pokok manusia. Semoga Bunda Maria mendoakan kita selalu. Amin

Berkah Dalem

-Admin-

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *