Bacaan Liturgi, Minggu Adven II, “Ia tidak menghendaki, supaya seorang pun hilang”, Selasa, 10 Desember 2019
Marc Antonio Durando, Hironimus dari Sant Angelo in Vado
Bacaan Pertama
Yesaya 40:1-11
Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.” Ada suara yang berkata: “Berserulah!” Jawabku: “Apakah yang harus kuserukan?” “Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Mzm 96:1-3.10ac.11-13
Refr. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
– Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
– Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
– Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya!
– Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
– Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bacaan Injil
Inilah injil Yesus Kristus menurut Matius 18:12-14
“Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus
Renungan
Kalau di Indonesia khususnya di pulau Jawa, pada hari Lebaran atau Idul Fitri semua anggota keluarga yang merantau diharapkan pulang kampung berkumpul. Begitu halnya dengan orang Tionghoa di kawasan daratan Cina ketika datang perayaan Tahun Baru Imlek, mereka yang berasal dari kota besar bahkan dari luar negeri juga berbondong-bondong pulang ke daerahnya masing-masing untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Demikian halnya dengan umat Kristen di seluruh dunia, pada hari natal mereka ingin pulang berkumpul dengan keluarga untuk merayakan natal. Dalam rangka ini, masa Adven juga menjadi masa harapan, tidak lupa juga masa doa secara istimewa, mendoakan kembalinya salah satu anggota keluarga yang kini jauh. Ikatan dengan keluarga bisa menggerakkan hati, mencari jalan untuk berdamai kembali dengan Tuhan, berkumpul lagi seperti waktu masih tinggal dalam satu keluarga dalam segala-galanya. Tuhan memang memberi waktu-waktu khusus untuk pertobatan, waktu di mana Liturgi Gereja mengajar dan mengajak, seperti di masa ini lewat peranan Yohanes Pembaptis : “Bertobatlah, karena Kerajaan Allah sudah dekat.”
Kalau Bapa mengutus Putera-Nya ke dunia, itu sekaligus Ia menyatakan, bahwa “Ia tidak menghendaki, supaya seorang pun hilang”. Hal ini dinyatakan dengan banyak perumpamaan; dalam masa Adven ini kita dengarkan dalam lagu dan bacaan, di mana para nabi mengundang Israel untuk bertobat. Suasana di luar gereja, di paroki, di wilayah, di lingkungan, di dalam keluarga pun mendukung rasa menanti-nanti akan datangnya seseorang, yang membawa kelegaan. Suasana di luar dapat kita manfaatkan, untuk lebih meresapkan kerinduan akan Al Masih, dambaan akan zaman baru, yang lebih bahagia. Kiranya di seluruh dunia, tidak ada bangsa yang mengaku dirinya “penyerang”; semua dalam hati menginginkan damai. Ini kesempatan untuk menghubungkan dambaan umum ini dengan keinginan Bapa di surga sendiri, “jangan sampai seorang pun hilang”.
Berkah Dalem.